Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kadar Glukosa Darah Puasa dan Inflamasi Kronik pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Sinthya Rasela, Perdana Samekto T.S, M.Sc, RD
2019 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATANLatar Belakang: Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik menahun dengan prevalensi terbesar di dunia. Kendala utama pada penanganan pasien DM tipe 2 adalah kejenuhan pasien dalam menjalani program pengobatan DM yang dapat memperburuk keadaan DM bahkan menyebabkan terjadinya inflamasi kronik. Dukungan keluarga merupakan salah satu hal penting yang harus diterima oleh penderita DM dan diyakini dapat memberikan efek positif dalam pemeliharaan kadar gula darah dan mengurangi risiko komplikasi. Tujuan: mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar glukosa darah puasa dan inflamasi kronik pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: desain penelitian menggunakan analytic correlation dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampe pada penelitian ini adalah 87 pasien DM tipe 2 dengan menggunakan teknik purposive sampling di Puskesmas Depok 2, Puskesmas Depok 3, dan Klinik DK di Sleman, Yogyakarta. Instrumen DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) untuk menentukan total skor dukungan keluarga. Analisis statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Spearman. Hasil: hasil penelitian tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar gula darah didapatkan nilai p value = 0,632 dengan nilai koefisien korelasi = -0,052. Sedangkan hubungan antara dukungan keluarga dengan inflamasi kronik diperoleh nilai p value = 0,752 dengan nilai koefisien korelasi = -0,034. Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian tetapi tidak diteliti lebih lanjut seperti umur, obesitas, riwayat merokok, dan komplikasi. Kesimpulan: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kadar glukosa darah puasa dan inflamasi kronik.
Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic disease with the largest prevalence in the world. The main problem in handling DM patients is patients saturation in undergoing DM treatment programs which can worsen DM conditions and even cause chronic inflammation. Family support is an important thing that must be accepted by people with DM and believed will give a positive effect in maintaining blood glucose levels and reduced the risk of complication. Objective: to identify the correlation among family support with blood glucose level and chronic inflammation of type 2 DM patients. Methods: this study used an analytic correlational design with cross-sectional approach, recruited 87 respondent by purposive sampling method at Puskesmas Depok 2, Puskesmas Depok 3, and Klinik DK in Sleman, Yogyakarta. DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) was used to determined the total score of family support. Kolmogorov-Smirnov and Spearmean correlation test were used to examined the relationship of family support and chronic inflammation. Results: the result revealed the correlation among family support and blood glusoce level with p value = 0,632 and coefficient correlation value = -0,052. Whereas, the correlation among family support and chronic inflammation with p value = 0,752 and coefficient correlation value = -0,034 Conclusion: there was no significant correlation among family support with blood glucose level and chronic inflammation. There are some variables that might be affect the result of this study but not further examined such as age, obesity, smoking history, and complication.
Kata Kunci : Dukungan keluarga, diabetes mellitus tipe 2, dukungan keluarga, inflamasi kronik