Persepsi Purna-Pekerja Migran Indonesia (PMI) Terhadap Manfaat Program Pemberdayaan Purna-PMI di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman

PUTRI KARTIKA SARI, Dr. RR. Wiwik Puji Mulyani, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Program pemberdayaan purna-PMI memiliki tujuan untuk melatih purna-PMI dalam dunia usaha sehingga purna-PMI dapat hidup sejahtera tanpa harus kembali bekerja ke luar negeri. Paguyuban purna-PMI memiliki peran penting dalam kegiatan pemberdayaan. Kecamatan Turi memiliki paguyuban purna-PMI dengan nama Paguyuban Manunggal Agawe Santoso (MAS). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi purna-PMI terhadap program pemberdayaan. Persepsi purna-PMI terhadap manfaat program pemberdayaan dapat diketahui melalui kategorisasi skor persepsi menjadi tiga kelas, yaitu tinggi, sedang, rendah. Persepsi juga dideskripsikan menurut karakteristik sosial ekonomi purna-PMI melalui tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar purna-PMI Paguyuban MAS yang merupakan anggota lama, memiliki usia yang lebih muda, berstatus sebagai kepala keluarga, tamat SMA, memiliki pendapatan mendekati UMK, dan bekerja sebagai wiraswasta memiliki persepsi sedang. Persepsi ini bermakna purna-PMI Paguyuban MAS dapat merasakan manfaat dari program pemberdayaan, namun manfaat yang dirasakan tidak terlalu besar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa program pemberdayaan masih perlu dioptimalkan.

Former Indonesian Migrant Worker empowerment program has aim to train the former migrant about entrepreneurship, so that they can live in prosperity without looking for job in other country. Former migrant self-help group has an important role in empowerment program. Turi Sub-District has this self-help group called Paguyuban Manunggal Agawe Santoso (MAS). The aim of this study is to find out the perception of Former Indonesian Migrant Workers in Turi Sub-District about the benefit of the empowerment program. The perception about the benefit of the empowerment program can be found from scoring classification methods. The classification is divided to three category, which is high, average, and low. The description of perception according to social economic characteristics can be analyzed from cross tabulation methods. The conclusion from this study is the former migrants who have characteristics as old member of Paguyuban MAS, young age, head of family, high education, income that similar to UMK, and entrepreneur have average perception. This meaning is Former Indonesian Migrant Workers receive benefit from the program, but the benefit is not significant. The perception refers that the effect of the program is not optimum.

Kata Kunci : purna-PMI, program, pemberdayaan, persepsi, manfaat / Former Indonesian Migrant Worker, program, empowerment, perception, benefit