Laporkan Masalah

RAGAM PENERAPAN DAN KATEGORI PROGRAM SMART ECONOMY DALAM KONTEKS SMART CITY DI BEBERAPA GLOBAL CITY (KASUS : KOTA ALPHA & BETA )

IDHAM KHALID, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP.,Ph.D

2019 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Fenomena urbanisasi dan globalisasi merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari oleh kota-kota di dunia saat ini. Apabila kedua fenomena tersebut tidak direspon secara tepat maka akan menimbulkan dampak negatif yang nantinya akan memunculkan permasalahan baru bagi suatu kota. Selain itu juga, tingkat persaingan yang akan dihadapi oleh suatu kota juga akan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya lagi batasan-batasan untuk dapat melakuakan kegiatan ekonomi antar kota bahakan negara. Untuk itu diperlukan konsep smart city yang dinilai mampu dalam merespon dengan cepat terhadap permasalahan perkotaan yang ada khususnya masalah ekonomi. Dalam penyelesaian masalah ekonomi, konsep ini memiliki dimensi smart economy. Dimensi ini memiliki tujuh kategori yang dapat menilai suatu kinerja perekonomian kota. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif serta teknik content analysis (analisis isi). Penelitian ini hanya berfokus pada program-program terkait dimensi smart economy kota global (global city) khususnya kelompok kota alpha dan beta. Setelah program-program itu terkumpul, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori yang ada. Apabila tidak termasuk keedalam kategori yang ada maka peneliti mencari dan menambahkan kategori baru diluar teori smart economy. Penelitian yang dihasilkan menunjukkan bahwa dari tujuh kategori dimensi smart economy yang telah dikemukakan oleh Giffinger,dkk (2007), kota alpha hanya memiliki empat kategori saja sedangkan kota beta memiliki lima kategori. Akan tetapi untuk kategori baru di luar teori,kota alpha dan beta sama-sama memiliki delapan kategori baru. Hal tersebut dikarnakan Masing-masing kota alpha dan beta memiliki keragaman kategori berbeda pula sesusai dengan pertimbangan yang digunakan dalam pengembangan smart city khususnya dimensi smart economy.

The phenomenon of urbanization and globalization is a phenomenon that cannot be avoided by cities in the world today. If the two phenomena are not responded to appropriately, it will have a negative impact which will create new problems for a city. Besides, the level of competition that will be faced by a city will also be increasingly stringent. This is because there are no more restrictions to be able to carry out economic activities between cities and countries. For this reason, a smart city concept is needed as quickly to existing urban problems, especially economic problems. In solving economic problems, this concept has a smart economy dimension. This dimension has seven categories that can assess a city's economic performance. This method used was an explorative methods with a qualitative analysis approach and content analysis techniques that focused on the programs related to the smart economy dimensions of the global city, especially alpha and beta city groups. After the programs are collected, they are then grouped according to existing categories. If it is not included in the existing categories, the researcher seeks and adds new categories beyond the theory of the smart economy. The resulting research shows that of the seven smart economy dimensions categories that have been proposed by Giffinger, et al (2007), alpha cities only have four categories while beta cities have five categories. But for the new category beyond theory, the cities of alpha and beta both have eight new categories. This is because each alpha and beta city has a variety of different categories according to the considerations used in the development of smart cities, especially the dimensions of the smart economy.

Kata Kunci : Urbanisasi, Globalisasi, Smart City, Smart Economy, Global City, Kota Alpha, Kota Beta / Urbanization, Globalization, Smart City, Smart Economy, Global City, Alpha City, Beta City

  1. S1-2019-384891-abstract.pdf  
  2. S1-2019-384891-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-384891-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-384891-title.pdf