Laporkan Masalah

STUDI PERTUMBUHAN SENGON (Paraserianthes falcataria (L) NIELSEN) PADA TANAMAN TUMPANGSARI PADI DI AREAL BEKAS HUTAN PAYAU RPH TRITIH, BKPH RAWA TIMUR, KPH BANYUMAS BARAT, PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

ADANG DARWAMAN SYAMSUDIN, Dr. Ir. H. Moch. Sambas Sabarnurdin, MSc., Ir. H. Anwar Bale

1998 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Salah satu Hutan Payau yang ada di Indonesia adalah Hutan Payau Cilacap. Di RPH Tritih ini ada beberapa petak Hutan Payau yang tidak dapat lagi ditumbuhi dengan tanaman payau dan disebut areal bekas Hutan Payau. Petak-petak ini oleh Perum Perhutani dicoba ditanami dengan tanaman Sengon Laut (Paraserianthes falcataria) dengan sistem tumpangsari padi. Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa pertumbuhan Sengon tersebut sangat bagus untuk daerah bekas hutan payau yang tidak tergenang air, sedangkan untuk areal yang sewaktu-waktu tergenang air pertumbuhannya sangat jelek. Tujuan penelitian membandingkan pertumbuhan tanaman Sengon dan produksi padi di areal kering dan basah, serta mengetahui sifat fisik dan kimia tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Obyek penelitian adalah tanaman Sengon berumur +15 bulan. Yang diteliti adalah tinggi, diameter batang, diameter tajuk serta persen hidup tanaman Sengon di areal kering dan basah. Hasil pengukuran dibandingkan dengan menggunakan uji t. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan Sengon digunakan Regresi Ganda, dimana tinggi pohon, diameter batang dan diameter tajuk sebagai variabel bergantung dan sifat fisik dan kimia tanah sebagai variabel tak bergantung. Hasilnya kemudian diuji dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan tinggi rata-rata tanaman Sengon di areal kering adalah 7,4 m, sedangkan daerah basah adalah 2,62 m. Diameter batang rata-rata tanaman Sengon di areal kering adalah 8,24 cm, sedangkan di areal basah adalah 4,28 cm. Diameter tajuk rata-rata tanaman Sengon Areal kering adalah 3,93 m,sedangkan di areal basah adalah 1,97 m. Persen hidup rata-rata tanaman Sengon di areal kering adalah 88,41 %, sedangkan areal basah adalah 53,23 %. Produksi padi di areal kering 4669,87 Kg / Ha, Sedangkan di areal basah adalah 2579,84 Kg / Ha. Hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan Hasil uji F dan uji t pada regresi ganda menunjukkan, adanya perbedaan pertumbuhan Tanaman Sengon tersebut secara bersama-sama sangat nyata dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuhnya, dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh Sifat Fisika (Tekstur dan Porositas) dan Kimia Tanah (pH, DHL, Unsur N, Unsur P dan Unsur Sulfat) serta adanya kadar air tanah yang tinggi.

Kata Kunci : -

  1. S1-FKT-1998-AdangDarmawanSyamsudin-abstract.pdf  
  2. S1-FKT-1998-AdangDarmawanSyamsudin-bibliography.pdf  
  3. S1-FKT-1998-AdangDarmawanSyamsudin-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FKT-1998-AdangDarmawanSyamsudin-title.pdf