PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT AKAR MERAH PADA Acacia mangium DENGAN Trichoderma spp.

HARJONO, Dr. Ir. S.M. Widyastuti M.Sc., Ir. Sumardi M.For.Sc.

1998 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Beberapa jenis Acacia, terutama A. mangium yang telah ditanam secara luas di Indonesia mulai menunjukkan masalah hama dan penyakit tanaman. Salah satunya adalah penyakit akar merah, penyebab kerusakan yang cukup parah pada beberapa tipe pertanaman A. mangium. Metode-metode pengendalian yang telah dikembangkan selama ini, secara sendiri-sendiri belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Penggunaan agen pengendalian hayati untuk mengendalikan penyakit akar telah dikembangkan pada jenis pertanaman yang lain, misalnya pada perkebunan karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi reaksi antagonis Trichoderma sp. terhadap patogen penyebab penyakit. Penelitian dilakukan pada pertanaman Acacia di kawasan kampus UGM. Untuk memenuhi tujuan tersebut dilakukan beberapa metode pendekatan, meliputi: (1) pengukuran intensitas serangan dan identifikasi penyebab penyakit, (2) pengamatan keberadaan dan isolasi Trichoderma spp. serta penyebab penyakit di kawasan kampus, dan (3) penumbuhan bersama isolat patogen dan Trichoderma sp. secara in vitro dan in vivo. Dari hasil pendekatan pertama diketahui penyebab penyakit adalah Ganoderma sp. yang ditunjukkan oleh karakteristik kenampakan patogen dan konsistensi serangan. Penyakit akar merah ini telah menyerang A. auriculiformis, A. mangium, A. oraria dan A. crassicarpa dengan intensitas serangan berturut-turut 38.59%, 22.22%, 28.95% dan 66.66%. Dari 8 isolat Trichoderma sp. yang diperoleh dari kawasan kampus dan 11 isolat dari beberapa tempat yang berbeda yang telah diuji, ditemukan satu isolat (T13) yang berasal dari kawasan kampus yang secara signifikan menunjukkan efek antagonis terbaik terhadap pertumbuhan Ganoderma sp., secara in vitro (94.58%) dan in vivo (64.91%). Efek antagonistik juga dibandingkan dengan isolat T. koningii (TO yang telah diketahui dan dikembangkan sebagai agen pengendalian hayati pada penyakit akar putih di perkebunan karet)

Some species of Acacia, mainly A. mangium that has been planting extensively in Indonesia start showing potential problems of pest and disease. Red root rot disease is among those, causing serious damages in many type of plantation of A. mangium. Method have been developed to control the disease so far, though none of any single method showing satisfactory result. Biological control agents to control the disease has been develop in other plantations, for example in rubber plantation. This experiment was aimed to evaluate the potential antagonistic reaction of Trichoderma sp. against the causal pathogen of the disease. The experiment was taken place in the Acacia plantation in the campus of Gadjah Mada University. To fulfill the objective a series of methodological approaches were applied and the approaches involve (1) measuring the disease intensity and identifing the causal pathogen (2) exploring and isolating the incidence of Trichoderma spp. involvement with the disease in the area and (3) growing both the causal pathogen together with Trichoderma sp. isolates in vitro as well as in vivo. The result of the first approach showed that the causal pathogen is Ganoderma sp. as indicated by its characteristic features and consistent attack. The red root rot pathogen attacked A. auriculiformis, A. mangium, A. oraria and A. crassicarpa at the intensity of 38. 59%, 22.22 %, 28.95% and 66.67% respectively. From 8 isolates of Trichoderma sp. obtain from the campus area and other 11 isolates from different places tested, it was found that isolate (T13) originally isolated from the campus showed best significant antagonistic effect against the growth of causal pathogen both in vitro (94.58%) and in vivo (64.91%). The antagonistic effect was comparable with that obtained from the isolate T. koningii (TO which has been known and developed as the biological control agent in the white root rot diseases of rubber plantation.

Kata Kunci : -