Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KOPI DI PRIANGAN 1707-1726

RYANTINO PAUNDRA N, Dr. Sri Margana, M.Phil

2019 | Skripsi | S1 SEJARAH

Perkebunan di Indonesia mulai menggantikan posisi rempah-rempah sebagai komoditas ekspor utama pada abad ke-18. Dalam sejarah perkebunan di Indonesia, kopi adalah komoditas yang lebih dahulu memberi keuntungan besar bagi VOC, sehingga menjadi penanda terhubungnya Indonesia dengan pasar dunia. Pada akhirnya sistem penanaman kopi di Priangan atau yang biasa disebut dengan koffie stelsel menjadi role model bagi sistem cultuurstelsel di Jawa. Penelitian ini mengkaji cara yang diterapkan VOC dalam pengembangan penananam kopi di Priangan secara rinci mulai dari lobi terhadap penguasa daerah, persiapan lahan, hingga keberhasilan Priangan menguasai pasar kopi dunia. Tidak luput dari penelitian ini membahas cara yang dilakukan VOC untuk mengatasi para tengkulak dari Cina sehingga VOC tetap dapat memonopoli Priangan. Dalam penelitian ini dibahas pula keuntungan dan kerugian akibat penanaman kopi besar-besaran di Priangan. Kesimpulan dari penelitian ini pada akhirnya memposisikan petani kopi sebagai pihak yang dirugikan serta terjadi kerusakan ekologis akibat ekspansi kopi di Priangan. Selain itu, VOC dan para bupati menjadi pihak yang diuntungkan dari berjalannya penanaman kopi di Priangan.

Plantations in Indonesia started to replace spices as the main export of commodity at the 18th century. In the history of Indonesia’s Plantations, coffee was a commodity with high profits for VOC, it was became a marker of Indonesia's connection to the worldwide market. Finally the coffee planting system in Priangan or commonly called koffie stelsel became a role model for cultuurstelsel in Java. This research examines the ways of how VOC applied the developing Priangan’s coffee planting in detail starting from lobbying to government, land preparation, and the successfull of Priangan on controlling the world coffee market. This research will also examines the way of VOC did to deal with merchants from China in order to keep monopolizing Priangan. Meanwhile also discusse advantages and disadvantages of large-scale coffee planting in Priangan. The conclusion of this study finally positioned coffee farmers as be aggrieved, as well as ecological damage due to the expansion of coffee in Priangan. In addition, the VOC and the regents were the ones who get benefits from the ongoing planting of coffee in Priangan.

Kata Kunci : kopi, priangan, perkebunan, VOC, hutan

  1. S1-2019-335129-abstract.pdf  
  2. S1-2019-335129-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-335129-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-335129-title.pdf