Evaluasi Investasi pada Usaha Peternakan Babi
MICHAEL SINDHU W, Dr. Ir. Rini Widiati, MS., IPM.; Prof. Dr. Ir. Nono Ngadiyono, MS., IPM.
2019 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPeternakan babi merupakan alternatif pilihan usaha ternak yang menarik perhatian peternak Indonesia karena litter size yang tinggi dan umur sembelih yang relatif cepat sehingga perputaran uang cepat. Usaha peternakan babi telah menggunakan teknologi yang terpola sehingga membutuhkan investasi yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi ditinjau dari kriteria analisis finansial pada usaha ternak babi CV. Adhi Farm di Kabupaten Karanganyar. Data diambil menggunakan metode survei dengan wawancara langsung kepada pemilik atau staf perusahaan secara mendalam menggunakan bantuan kuesioner yang terstruktur dan observasi langsung di lokasi usaha. Data sekunder berupa catatan dari perusahaan digunakan untuk mendukung data primer. Data diolah dan ditabulasi serta dianalisis dengan kriteria kelayakan Net present value (NPV), benefit/cost (B/C), internal rate of return IRR, dan payback period (PP). Usaha layak untuk dikembangkan jika nilai NPV positif, B/C>1, dan IRR diatas discount rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar Rp 1.767.029.131; nilai B/C sebesar 1,07; nilai IRR sebesar 20,97% dan nilai PP sebesar 3,99 tahun. Disimpulkan bahwa usaha ternak babi dengan skala usaha sekitar 1.500 ekor layak untuk diusahakan secara finansial.
Swine is an alternative choice of livestock business that attracts the attention of Indonesian stock farmers because of its high litter size rate and relatively fast slaughter age resulting in fast cash turnover. Swine farms have used patterned technology that requires a large investment. This study aims to evaluate the feasibility of investment in terms of the criteria of financial analysis in CV. Adhi Farm swine farm in Karanganyar regency. Data was taken using survey methods by the way of interviewing the company owners or staffs directly in depth using the aid of a structured questionnaire and direct observation at the business location. Secondary data which is company data records are used to support primary data. Data is processed and tabulated then analyzed by Net present value (NPV), benefit and cost ratio (BCR), internal rate of return IRR, and payback period (PP) criteria. The business that feasible to be developed determined if the NPV value is positive, BCR> 1, and IRR above the discount rate. The results showed that the NPV value was Rp. 1.767.029.131; B/C value was 1.07; IRR value was 20.97% and PP value was 3,99 years. It was concluded that the swine farm business with a scale enterprises of around 1.500 populations is feasible to be cultivated financially.
Kata Kunci : Ternak babi, Cash flow, Net present value, Benefit/cost, Internal rate of return.