Literasi Digital dalam Perspektif Teori Kritis Christian Fuchs

MUHAMMAD NUR ALAM TEJO, Dr. Sindung Tjahyadi

2019 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Perubahan medium literasi dari medium cetak ke medium digital membawa sederet persolan pelik yang perlu dihadapi dengan bijak. Di dalam perubahan tersebut terdapat kompleksitas permasalahan sosiologis, psikologis, ekonomis, politis, bahkan filosofis. Pandangan interdisipliner pun dibutuhkan dalam mengurai problematika yang ada menjadi untuk menemukan benang merah permasalahan. Teori kritis Christian Fuchs yang menggunakan materialisme dialektis dalam internet melihat literasi digital sebagai self-organization. Literasi digital mampu secara aktif menjadi autopoesis, namun sebagai subsistem yang terbuka ia juga bersinggungan dengan perbagai bidang kehidupan manusia (politik, budaya, dan ekonomi). Sifat aktual (competition) dan potensial (cooperation) saling tarik-menarik dalam literasi digital saat ini. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui ekosistem literasi digital saat ini dan merefleksikan relasi ideal literasi digital dengan ekonomi, politik, dan budaya. Model penelitian yang digunakan adalah masalah aktual dengan fokus literasi digital sebagai katalis sosial dan persingungannya dengan filsafat sosial. Objek material dalam penelitian ini adalah literasi digital, sedangkan objek formal yang digunakan adalah teori kritis Christian Fuchs. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap yakni inventarisasi data, klasifikasi, sistematisasi data untuk mengidentifikasi permasalahan, dan menyusun hasil dari data melalui analisis. Data dianalisis menggunakan empat unsur metodis yakni deskripsi, interpretasi, komparasi, dan heuristik. Penelitian ini memiliki dua hasil yaitu: pertama, ekosistem literasi digital yang terbentuk saat ini masih bersifat antagonistik karena didasarkan pada sistem neoliberalisme; kedua, ekosistem literasi digital saat ini masih terjerat dalam kerangka kompetisi dibandingkan mengusahakan kooperasi atau kerja sama sehingga perlu untuk mebayangkan alternatif sistem yang lebih partisipatoris.

The change medium in literacy, from the print medium to the digital medium, brings a series of complicated issues that need to be dealt with wisely. In these changes, there are complexities of sociological, psychological, economic, political, even philosophical problems. An interdisciplinary view is needed for breaking down the existing problems to find the core of the problem. The critical theory of Christian Fuchs who uses dialectical materialism on the internet sees digital literacy as self-organization. Digital literacy is able to actively become autopoiesis, but as an open subsystem, it also intersects with various fields of human life (politics, culture, and economics). The actual (competition) and the potential (cooperation) attract each other in digital literacy today. This study tries to find out the current digital literacy ecosystem and reflects the ideal relationship of digital literacy with economics, politics and culture. This research tries to find out the existing ecosystems in digital literacy today and reflects the ideal relationship of digital literacy with economics, politics and culture. The research model used is the actual problem with the focus of digital literacy as a social catalyst and its confusion with social philosophy. The material object in this study is digital literacy, while the formal object used is critical theory, Christian Fuchs. This research was conducted in four stages, data inventory, classification, systematization of data to identification problems, and compile results from data through analysis. Data were analyzed using four methodical elements: description, interpretation, comparison, and heuristics. This research has two results: first, the digital literacy ecosystem that is formed today is still antagonistic because it is based on a system of neoliberalism; second, the digital literacy ecosystem still entangled in the framework of competition rather than cooperation, so it is necessary to imagine a more participatory alternative system.

Kata Kunci : literasi digital, self-organization, teori kritis, materialisme dialektis