Perkembangan Kawasan Geopark Ciletuh sebagai UNESCO Global Geopark (UGG), Kasus: Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi

Tania Nabilla Puspitasari, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

ABSTRAK Keanekaragaman sumberdaya alam hayati dan ekosistem Indonesia memiliki beragam wujud yang dapat dikelola untuk berbagai hal, salah satunya Kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, yang dimanfaatkan sebagai area perlindungan atau konservasi ekosistem dan sebagai destinasi geowisata. Selain karena keanekaragaman alam dan keunikannya, kekayaan aktivitas geologi dan keberagaman budaya yang tersedia di lokasi tersebut membuat Kawasan Geopark Ciletuh mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) dari UNESCO. Status tersebut diperoleh melalui proses panjang dan upaya yang telah dilakukan sejak tahun 2014. Proses perkembangan kawasannya dimulai sebagai Geopark Ciletuh, menjadi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, hingga menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) di tahun 2018. Pemanfatan kawasan geopark sebagai konservasi ekosistem dan destinasi geowisata menimbulkan 2 jenis pengelolaan berbeda yang berjalan beriringan, yaitu pengelolaan kawasan lindung dan pengelolaan untuk lokasi pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perkembangan dan proses Geopark Ciletuh menjadi UNESCO Global Geopark (UGG), sekaligus mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul pada lokasi dan memberikan beberapa kemungkinan rekomendasi atau solusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deduktif kualitatif dengan teknik penjelasan secara deskriptif, yaitu menjelaskan secara retrospektif (aktivitas yang telah terjadi) dan secara prediktif (aktivitas yang mungkin akan terjadi). Penelitian ini mengambil kasus di 1 desa dari 1 kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kawasan Geopark Ciletuh, yaitu Desa Ciwaru, di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan rentang waktu antara tahun 2014-2023. Pengumpulan data diperoleh dari obervasi lapangan, wawancara dengan narasumber dan informasi tambahan dari media internet. Keseluruhan data yang sudah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Skala Guttman, melalui analisis dengan masing-masing variabel yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa perkembangan Kawasan Geopark Ciletuh menerapkan Teori Geowisata dan Teori Objek Konservasi, yang sesuai dengan peranannya sebagai destinasi geowisata dan area perlindungan. Hal yang perlu diperhatikan dari keberlangsungan Geopark Ciletuh sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) ialah, bagaimana pengelolaan kawasan agar tidak menyalahgunakan fungsinya, yang telah ditentukan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).

ABSTRACT The diversity of natural resources and ecosystems in Indonesia has a wide variety of types, which can be managed for various purposes, one of them is Ciletuh Geopark, Sukabumi, which has been developed as ecosystems protection or conservation area and as tourism destination. Besides of its biodiversity and uniqueness of the natural resources, the diversity of its geological resources and its local culture, makes Ciletuh Geopark becomes recognized as UNESCO Global Geopark (UGG). This recognition was obtained through a long processes and efforts that have been done since 2014. It was initially done through the designation as Ciletuh Geopark, then as Ciletuh-Palabuhanratu Geopark and finally proposed to UNESCO as UNESCO Global Geopark (UGG) in 2018. The utilization of geopark both as ecosystem conservation and geotourism destination potentially may raise conflicts between two interests, resulting two different types of management, which should be kept in balance, i.e. management of protected areas and management of areas for tourism developments. This research is aimed at describing the development and processes undertaken to obtain UNESCO Global Geopark (UGG) for Ciletuh Geopark, as well as identifying problems occured in the location in order to recommend some possible solutions. The method used in this research is deductive-qualitative, with descriptive explanatory technique, i.e. explaining both retrospectively (activities that have occurred in the past) and predictively (possible activities that may occur). This research used one case location of one village in one district, located within the Ciletuh Geopark, that is Ciwaru Village, Ciemas District, Sukabumi Regency, West Java Province, in the period of 2014-2023. Data collection is conducted through field observation, interviews with a number of resource persons and additional information from various digital media through internet. All collected data was then analyzed using Guttman Scale technique, based on the already defined variables. Results of analysis shows that the development of Ciletuh Geopark applies theory of Geotourism and theory of Conservation Object, which is in accordance with its role as tourism destination and as protected area. The important thing to be noted for the sustainability of Ciletuh Geopark as UNESCO Global Geopark (UGG) is how to manage the area that will not abuse the function as protected area, as it is the essence of recognition as UNESCO Global Geopark (UGG).

Kata Kunci : Kata kunci: keanekaragaman (diversity), konservasi alam, geowisata.