COST OF ILLNESS PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA YOGYAKARTA DAN PUSKESMAS SEWON I
ANNISA ISWARI, Dr. Dwi Endarti, M.Sc, Apt.
2019 | Skripsi | S1 FARMASITuberkulosis menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian didunia, dan menjadi penyebab kematian nomor dua pada kasus penyakit yang menginfeksi. Tuberkulosis merupakan penyakit yang membutuhkan biaya tinggi karena rentang waktu pengobatan yang panjang. Cost of illness merupakan bagian penting untuk memberikan estimasi beban ekonomi suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat biaya penyakit pasien tuberkulosis selama perawatan dari perspektif societal dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan diambil secara retrospektif, untuk biaya medis langsung dikumpulkan dari data pembiayaan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Biaya non medis langsung dan biaya tidak langsung diambil secara concurrent yang dilakukan dengan wawancara kepada pasien yang pernah menjalani perawatan. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan sampel yang diambil sebanyak 35 pasien. Data dianalisis secara deskriptif untuk memberikan estimasi biaya dan dilakukan analisis uji beda untuk melihat faktor yang mempengaruhi biaya pasien tuberkulosis. Hasil penelitian ini adalah didapatkan biaya medis langsung pasien TB per episode rawat jalan sebesar Rp. 106.745 lebih kurang Rp. 77.050, biaya non medis langsung Rp. 26.024 lebih kurang 31.247, biaya tidak langsung Rp. 70. 820 lebih kurang 71.488 dan total biaya Rp. 204.831 lebih kurang 128.092. Biaya medis langsung pada pasien rawat jalan memiliki proporsi paling tinggi diantara komponen biaya lainya. Faktor jenis kelamin dan status bekerja memberikan pengaruh signifikan terhadap biaya tidak langsung pasien rawat jalan, sedangkan faktor usia dan jenis pembiayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya medis langsung.
Tuberculosis is one of the top 10 causes of death in the world, and the second leading cause of death in cases of infectious diseases. Tuberculosis is a disease that requires high costs because of the long treatment period. Cost of illness is an important part of estimating the economic burden of an illness. This study aimed to look at the disease costs of tuberculosis patients during treatment from a societal perspective and the factors that influence it. This research is a descriptive study with a cross-sectional approach. The data used was taken retrospectively for medical costs directly collected from patients financing data who met in the inclusion and exclusion criteria. Direct non-medical costs and indirect costs were taken concurrently by interviewing patients who have done the treatment. The sampling technique used was accidental sampling with samples taken as many as 35 patients. The data were analyzed descriptively to provide cost estimates then different test analyzes were carried out to see the factors that influence the costs of tuberculosis patients. The results showed that direct medical costs of TB patients per outpatient episode were Rp. 106.745 plus minus 77.050, direct non-medical costs Rp. 26.024 plus minus 31.247, indirect costs Rp. 70. 820 plus minus 71.488 and the total cost was Rp. 204.831 plus minua 128.092. Direct medical costs in outpatients had the highest proportion among other cost components. Sex factor and work status contributed a significant influence on outpatient indirect costs, age and type of financing not contributed a significat influence on outpatient direct medical cost.
Kata Kunci : Tuberkulosis, cost of illness, perspektif societal, RSP Respira Yogyakarta, Puskesmas Sewon I