Laporkan Masalah

TOLERANSI RISIKO DAN PREFERENSI PEMILIHAN INSTRUMEN INVESTASI OLEH INVESTOR DI INDONESIA BERDASARKAN VARIABEL DEMOGRAFI

DESY ASMARA, Marwan Asri, Prof., M.B.A.,Ph.D.

2019 | Tesis | Magister Manajemen

Ekonomi tradisional menggambarkan investor sebagai pembuat keputusan yang rasional, namun setelah dilakukan observasi mendalam, ternyata investor tidak selalu bertindak secara rasional. Behavioral Finance merupakan ilmu baru yang berfokus dalam mempelajari bagaimana aspek psikologi berpengaruh dalam keputusan investasi. Ketika membuat keputusan investasi, perilaku investor dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah profil demografi investor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada tingkat toleransi risiko dan pemilihan instrumen investasi oleh investor berdasarkan variabel demografi, seperti gender, usia, status pernikahan, pendidikan, dan pendapatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner RBS Morgan: Risk Profile Questionnaire, yang disebarkan secara online kepada investor melalui beberapa grup investasi. Terdapat sebanyak 100 investor yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Uji Mann Whitney U dan Kruskal Wallis digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat toleransi risiko dan pemilihan instrumen investasi berdasarkan variabel demografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat toleransi risiko berdasarkan variabel demografi usia dan status pernikahan. Investor yang berusia di atas 50 tahun memiliki tingkat toleransi yang lebih rendah dibandingkan dengan investor yang berusia lebih muda. Investor yang sudah menikah memiliki tingkat toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investor yang belum menikah. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pemilihan instrumen investasi berdasarkan variabel demografi usia, status pernikahan, dan pendidikan. Saham dan obligasi lebih disukai oleh investor yang berusia 21 sampai 30 tahun dibandingkan kelompok usia lain. Sedangkan properti lebih disukai oleh kelompok investor yang berusia 41 sampai 50 tahun. Selain itu, saham dan obligasi juga lebih disukai oleh investor yang belum menikah dibandingkan dengan investor yang sudah menikah. Berdasarkan variabel pendidikan, reksa dana lebih disukai oleh investor yang memiliki tingkat pendidikan diploma dibandingkan dengan investor pada kelompok pendidikan yang lain.

Traditional economics describes human beings as rational decision-makers, but it has been observed that investors do not always act rationally. Behavioral finance is a new emerging science that focuses on understanding how psychology affects the investment decision. During investment decision making, investors behavior is influenced by many factors. The demographic profile of investors is one of the factors that influenced the behavior of the investor. The aim of this study is to find out whether there are differences in risk tolerance based on demographic variables, such as gender, age, marital status, education, and income. The data was collected by using RBS Morgan: Risk Profile Questionnaire, which was distributed online to the investor through several investment groups. There are 100 investors who were sampled in this study. Mann Whitney U Test and Kruskal Wallis were used on determining the differences in the level of risk tolerance and investment choice based on demographic variables. This study found that there are differences in risk tolerance according to age and marital status. more than fifty-year-old investors have a lower risk tolerance level compared to the younger investors. Married investors have a lower risk tolerance compared to single investors. This study also found that there are differences in investment choice according to age, marital status, and education. Stocks and bonds are preferred by investors aged 21 to 30 years compared to other age groups, while the property is preferred by groups of investors aged 41 to 50 years. Stocks and bonds are also preferred by single investor compared to married investors. Based on education variables, mutual funds are preferred by groups of investors who have a diploma education level, compared to investors in other education level groups.

Kata Kunci : Kata Kunci: Behavioral Finance, variabel demografi, tingkat toleransi risiko, dan preferensi pemilihan instrumen investasi.

  1. S2-2019-421720-abstract.pdf  
  2. S2-2019-421720-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-421720-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-421720-title.pdf