PENGARUH KEADAAN SOSIAL EKONOMI PENDUDUK TERHADAP FREKUENSI KELANGKAAN JENIS POHON DIPEKARANGAN KECAMATAN KRATON KODYA YOGYAKARTA
JOKO REJANTORO, Chafid Fandeli
1997 | Skripsi | S1 KEHUTANANPenelitian jenis pohon pekarangan dilakukan di Kecamatan Kraton Kotamadya Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis pohon langka pada pekarangan dan peranan kondisi sosial ekonomi pemilik pekarangan terhadap tingkat kelangkaan. Yang dimaksud pohon langka dalam penelitian ini adalah jenis pohon dengan klasifikasi nilai frekuensi sangat kurang pada pekarangan penduduk sedang tingkat kelangkaan menunjukkan prosentase dapat dijumpai suat jenis langka pada pekarangan. Di dalam penelitian ini jenis langka didekati dari nilai frekuensi masing masing jenis yang kemudian dikelompokkan kedalam 5 klas dengan selang yang sama atau hampir sama berdasarkan nilai frekuensi tertinggi dan terendah. Berdasarkan pengelompokan tersebut didapatkan 12 jenis pohon langka tersebutmulai dari tingkat kelangkaan paling rendah, adalah Jati hias (C. Sebestena), jambu mawar (S. Jambos), Keben (B. Asiatica), Kantil (M champaca), cempaka gondok (T. Condollei), Salam (S. Polyantha), wuni (A. Bunius), sentul (S. Koetjape), jambu dersono (S. Malaccense), delima (P. Granatum), Kepel (S. Burahol), dan sawo duren (S. Cainito). Dari 12 jenis pohon langka pada pekarangan penduduk kotamadya Yogyakarta 5 diantaranyamerupakan jenis pohon langka sesuai dengan daftar Tanaman Langka Indonesia, yaitu : wuni (A. Bunins), sawo duren (S. Cainito), Kecapi (S. Koetjape), Kepel (S. Burahol ), jambu mawar (S. Jambos ). Tingkat kelangkaan jenis yang diperoleh dari hasil perhitungan selanjutnya dicari hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi dengan analisis varian regresi. Hasil perhitungan, ternyata tingkat kelangkaan jenis jambu mawar sangat nyata dipengarahi oleh luas pekarangan dan nyata dipengaruhi umur, sedangkan tingkat kelangkaan jambu dersono sangat nyata dipengeruhi oleh luas pekarangan pemiliknya. Tingkat kelangkaan jenis pohon lain yang langka pada pekarangan temyata tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan kondisi sosial ekonomi.
Kata Kunci : Langka, lanskap, pekarangan