Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA ONSET INJEKSI INTRAARTIKULAR SETELAH DIAGNOSIS DENGAN DISABILITAS SENDI PADA PASIEN JUVENILE IDIOPATHIC ARTHRITIS

Putu Lisnayanti Carolina, dr. Sumadiono, Sp.A(K);dr. Suryono Yudha Patria, Sp.A(K), Ph.D; dr. Agung Triono, Sp. A(K)

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

LATAR BELAKANG: Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) merupakan salah satu penyakit reumatik yang paling umum terjadi pada anak dan dapat berlanjut sampai dewasa serta bisa menyebabkan kerusakan sendi yang berat dan mengakibatkan terjadinya disabilitas, kecacatan dan menurunkan kualitas hidup (Marti et al., 2008). Pentingnya penatalaksanaan JIA untuk menjaga fungsi dan mobilitas sendi serta untuk mengendalikan dan mencegah konsekuensi jangka panjang dari penyakit ini (Dannecker G.E., 2010). Injeksi kortikosteroid intraartikular sebagai salah satu terapi JIA telah dianggap aman dan efektif pada pasien JIA dan mulai umum digunakan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas pemberian terapi injeksi intraartikular yang dapat berdampak pada luaran pasien setelah pemberian terapi tersebut. Onset injeksi intraartikular menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi luaran sehingga perlu diketahui lebih lanjut mengenai hubungan antara onset injeksi intraarticular dengan luaran pasien JIA setelah diberikan injeksi intraartikular. TUJUAN: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara onset injeksi intraartikular dari diagnosis dengan disabilitas pada pasien Juvenile Idiopathic Arthritis. METODE: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain kohort retrospektif dengan mengambil data sekunder berupa catatan medis atau rekam medis dengan subjek penelitian yaitu pasien JIA di instalasi rawat inap dan rawat jalan INSKA RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta antara 1 januari 2012 sampai dengan April 2018 yang telah menerima injeksi intraartikular. Data yang diperoleh akan dianalisis perbandingannya menggunakan Chi-square test. HASIL: Terdapat 36 subyek (14 lak-laki dan 22 perempuan) yang memenuhi kriteria. Didapatkan pasien JIA yang mendapatkan injeksi intraartikulalr <1 bulan sebanyak 16 pasien dan ≥1 bulan sebanyak 20 pasien. Hasil analisis menunjukkan hubungan antara onset injeksi intraartikular dengan disabiltias sendi tidak signifikan yang dilihat pada 3 minggu dan 3 bulan setelah injeksi intraartikular pertama dengan nilai p 0,071 (p>0,05) pada 3 minggu dan p 0,18 (p>0,05) pada 3 bulan setelah injeksi. KESIMPULAN: Tidak didapatkan hubungan antara onset injeksi intraartikular setelah diagnosis dengan disabilitas sendi pada pasien JIA pada penelitian ini.

BACKGROUND: Juvenile Idiopathic Arthritis is one of the most common rheumatic diseases in children that can last to adulthood and cause severe joint damage, disability, and decreased quality of life (Marti et al. 2008). Managing JIA is important to maintain joint function and mobility, control, and prevent the long-term consequences (Dannecker et al. 2010). Intraarticular corticosteroid injection as a therapy of JIA has been considered safe and effective for JIA patients and is commonly used. Many factors can influence the effectiveness of intraarticular injection therapy which can have an impact for the outcome of the patients after the therapy. The onset of intraarticular injection is one of the factors that can affect outcome of JIA so it is nessessary to know about the correlation between onset of intraarticular injection and outcome of JIA in patient after given intraarticular injection. OBJECTIVES: To find out the correlation between onset of intraarticular injection after diagnosis with joint disability in patient with Juvenile Idiopathi Arthritis. METHODS: This study was an observational analytic study with a retrospective cohort design by taking secondary data in medical record.The research subject is JIA patients at the installation of inpatient and outpatient of INSKA RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta between January 1st, 2012 until April 31th, 2018 which has received intraarticular injection. The data obtained will be analyzed for comparison using the chi-square test. RESULTS: There were 36 subjects collected (14 boys and 22 girls) who met the criteria. JIA Patients who received intraarticular injection <1 month after diagnosis were 16 patients and ≥1 month after diagnosis were 20 patients. The results of the analysis showed an correlation between onset of intraarticular injection and joint disability was not significant that seen at 3 weeks and 3 months after first intraarticular injection with p value 0,071 (p>0,05) at 3 weeks and p value 0,18 (p>0,05) at 3 months after injection. CONCLUSION: There is no correlation between onset of intraarticular injection after diagnosis with joint disability in JIA patients in this study

Kata Kunci : Juvenile Idiopathic Arthritis, Injeksi Intraartikular, Disabilitas Sendi

  1. S1-2018-377959-abstract.pdf  
  2. S1-2018-377959-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-377959-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-377959-title.pdf