Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Monyet Ekor Panjang Di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus Gunungkidul
FARRAS HAFIZHAH, drh. Subeno, M.Sc.
2019 | Skripsi | S1 KEHUTANANMonyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah satwa yang sangat adaptif sehingga memiliki persebaran yang luas. Jenis ini seringkali dianggap hama oleh masyarakat karena menyerang lahan pertanian. Serangan monyet ekor panjang seringkali terjadi saat musim kemarau, seperti yang terjadi di Desa Purwodadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan monyet ekor panjang di Desa Purwodadi. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 sampai dengan Februari 2019 di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus Gunungkidul. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu: Kemesu, Sumber, Timang, dan Siung. Metode line transect digunakan untuk mengambil data estimasi populasi. Protocol sampling digunakan untuk mengambil data mengenai fitur-fitur habitat. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan gangguan monyet ekor panjang di Desa Purwodadi. Hasil analisis menunjukkan variasi estimasi populasi dan kepadatan monyet ekor panjang pada empat bagian lokasi penelitian. Pada daerah Siung terdapat 345 individu dengan kepadatan 0,582 (individu/Ha); pada daerah Timang terdapat 722 individu dengan kepadatan 0,632; pada daerah Sumber terdapat 127 individu dengan kepadatan 0,278; pada daerah Kemesu terdapat 237 individu dengan kepadatan 0,304. Dengan nilai kepadatan tersebut, daya dukung ruang masih mencukupi. Hasil dari analisis regresi logistik diketahui bahwa tidak ada faktor yang berpengaruh signifikan terhadap peluang terjadinya gangguan di Desa Purwodadi. Hal tersebut menunjukkan bahwa gangguan monyet ekor panjang di Desa Purwodadi bersifat random karena monyet ekor panjang bersifat oportunist dan generalist.
The long-tailed macaque (Macaca fascicularis) is a very adaptive animal that has a wide distribution. This species is often considered as a pest because it often invade the agricultural land. This macaque invasion mainly occurs during the dry season, as it usually happened in Purwodadi village. The objective of this study was to determine the distrubance causing factor of long-tailed macaque in Purwodadi village. This research was conducted from November 2018 until February 2019 at Purwodadi village, Tepus, Gunungkidul. Data were collected through direct observation, which is divided into four parts: Kemesu, Sumber, Timang, and Siung. Line transect was used to collect data to estimate the population. Protocol sampling was used to collect data about habitat characteristic. Logistic binomial regression was performed to identify factors that affect the long-tailed macaque invasion. The results of this study showed that the estimated population of the long-tailed macaque varied among the four locations. In Siung, the population size was 345 (individuals) with density of 0,582 (individual/Ha); in Timang, the population size was 722 with density of 0,632; in Sumber there were 127 with density of 0,278; while in, Kemesu the population size was 237 with a density of 0,304. This calculation result showed that carrying capacity of the site still adequate. The logistic regression showed that there were no significant factors affecting the occurrrence of macaque attack in Purwodadi village. This result showed that the macaque invasion happened randomly because of the opportunistic and generalist traits of the long-tailed macaque.
Kata Kunci : monyet ekor panjang, gangguan, faktor habitat, regresi logistik, Desa Purwodadi