PERAN UJI TEMPEL OBAT NEVIRAPINE DALAM PELACAKAN PENYEBAB ERUPSI OBAT PADA PENDERITA HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS

RISNA HANDRIANI, Dr. dr. Niken Indrastuti, Sp.KK(K).; Dr. dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK(K)

2019 | Tesis-Spesialis | DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI

Latar Belakang: Erupsi obat (EO) merupakan masalah kesehatan yang penting dan dapat mengancam jiwa. Penderita HIV lebih berisiko mengalami erupsi obat terutama karena antiretroviral. Nevirapine (NVP) merupakan salah satu lini pertama terapi HIV yang paling sering menyebabkan erupsi obat. Manifestasi klinis erupsi obat NVP bervariasi, dari yang ringan berupa eksantema kulit (erupsi makulopapular) hingga manifestasi kulit berat dan mengancam jiwa. Manifestasi klinis tersebut merupakan reaksi hipersensitifitas tipe IV. Uji tempel obat (UTO) merupakan uji kulit yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab erupsi obat yang didasari reaksi hipersensitivitas tipe IV. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas UTO nevirapine dalam penegakan etiologi erupsi obat pada penderita HIV, serta untuk mengetahui konsentrasi terbaik alergen nevirapine pada UTO. Metode: Penelitian ini merupakan uji diagnostik. Subyek penelitian adalah 50 penderita HIV/AIDS yang mengkonsumsi NVP baik yang mengalami erupsi obat maupun tidak dilakukan UTO. Alergen NVP dibuat menggunakan pelarut vaselin album dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Pembacaan UTO berdasarkan International Contact Dermatitis Research Group (ICDRG) yaitu pada 48 jam, 72 jam dan 96 jam. Validitas UTO dinyatakan dalam sensitivitas, spesivisitas, nilai prediksi positif (NPP) dan nilai prediksi negatif (NPN) yang dinilai menggunakan tabel 2x2. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sensitifitas UTO nevirapin yaitu 32%, dengan spesifisitas 100%, NPP 100% dan NPN 59,5%. Konsentrasi nevirapine untuk UTO terbaik didapatkan pada konsentrasi 30%. Kesimpulan: Uji tempel obat NVP, pada konsentrasi 30% dapat digunakan sebagai alat diagnostik dalam pelacakan penyebab erupsi obat pada penderita HIV.

Background: Drug eruption is an important health issue that can be life threatening. Patients with HIV have higher risk to experience drug eruption mostly due to ARV. Nevirapine is one of the first-line HIV therapy that frequently induces drug eruption. Clinical manifestations of NVP drug eruption are varied, from mild such as exanthem (maculopapular eruption) to severe and life threatening. Those manifestations are delayed type hypersensitivity reaction. Drug patch test (DPT) is used to identify the culprit of drug reaction that based on delayed type hypersensitivity reaction. Purpose: This research investigates the validity of nevirapine DPT in establishing the etiology of drug eruption in HIV patients, in addition, the best concentration of nevirapine allergen for DPT was investigated. Method: This research is a diagnostic study. Subjects are 50 HIV/AIDS patients taking NVP with history of drug eruption or no history of drug eruption were tested for DPT. Nevirapine allergen was dissolved in vaseline album with three different concentrations, 10%, 20%, and 30%. The interpretation of DPT was conducted according ICDRG at 48 hours, 72 hours, and 96 hours. The validity of DPT is expressed in sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV), and negative predictive value (NPV) analyzed by 2x2 table. Result: According to this research, the sensitivity of DPT for nevirapine is 32%, specificity 100%, PPV 100%, and NPV 59,5%. The best nevirapine concentration for DPT is 30%. Conclusion: Nevirapine drug patch test with 30% concentration can be used to diagnose the etiology of drug eruption in HIV patients.

Kata Kunci : erupsi obat, nevirapin, uji tempel obat, validitas, HIV, drug eruption, nevirapine, drug patch test, validity