Laporkan Masalah

UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI GERAKAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) OLEH TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL

NURHANNIFAH RIZKY T, Dr. Fitri Haryanti, S.Kp., M.Kes.; Akhmadi, S.Kp., M.Kes., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2019 | Tesis | MAGISTER KEPERAWATAN

Latar belakang : Upaya penurunan stunting merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional di bidang kesehatan melalui Gerakan 1000 HPK. Prevalensi stunting yang menurun secara nasional belum diikuti dengan menurunnya prevalensi stunting di semua puskesmas, salah satu puskesmas di Kabupaten Gunung Kidul memiliki kecenderungan prevalensi stunting yang menurun dalam tiga tahun terakhir yaitu Puskesmas Patuk II. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana upaya pencegahan stunting yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Patuk II dalam menurunkan prevalensi stunting. Metode: Kualitatif deskriptif dengan rancangan penelitian studi kasus tunggal holitik explanatoris. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur pada 5 tenaga kesehatan puskesmas dengan menggunakan metode purposive sampling. Triangulasi sumber dilakukan dengan petugas dinas kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, pemerintah desa dan kader di posyandu. Triangulasi metode dilakukan dengan observasi dan telaah dokumen. Analisis data menggunakan strategi analisis dari Colaizzi dan dibantu software Opencode versi 4.03. Hasil: Tenaga kesehatan puskesmas memaksimalkan upaya promotif melalui edukasi pada ibu hamil, kapasitas kader ditingkatkan untuk memperluas jangkauan promosi kesehatan masyarakat, pemerintah desa dilibatkan untuk memaksimalkan intervensi sensitif. Struktur birokrasi, komunikasi dan koordinasi lintas sektor berjalan baik sehingga dukungan desa dan kader membantu mengoptimalkan implementasi Gerakan 1000 HPK. Kendala yang dihadapi tenaga kesehatan puskesmas yaitu beban kerja yang banyak menghambat pelaksanaan program sehingga dana puskesmas belum terserap optimal, sementara tantangan yang dihadapi di masyarakat yaitu stunting belum familiar, masih ada persepsi yang keliru dan pemenuhan gizi yang belum seimbang. Kesimpulan: Upaya pencegahan stunting melalui Gerakan 1000 HPK yang dilakukan tenaga kesehatan puskemas lebih menekankan peningkatan edukasi pada ibu hamil dan kerjasama dengan kader dan pemerintah desa dapat mengoptimalkan intervensi sensitif.

Background: Stunting events in Indonesia have fallen by around 7% in the last 5 years. Efforts to reduce stunting are one of the main targets of national development in the health sector through the Movement of 1000 FDL. The stunting prevalence that declined nationally has not been followed by a decrease in the prevalence of stunting in all primary health care (PHC), one of the PHC in Gunung Kidul Regency Patuk II Health Center, has been able to reduce stunting prevalence in the last 3 years. Objective: The purpose of this study was to find out how stunting prevention efforts were carried out in reducing the prevalence of stunting. Method: Qualitative descriptive with single case study design. Data collection was conducted with semi-structured interviews with 5 PHC practitioners. Results: PHC practitioners maximize promotion efforts through education for pregnant women, cadre capacity is increased to expand the reach of community health promotion, village governments are involved to maximize sensitive interventions. The obstacles faced by PHC practitioners are workloads that hinder the implementation of all programs so that the PFC funds have not been absorbed optimally and the challenges faced in community that the stunting problem are not familiar, there are still false perceptions and the fulfillment of unbalanced nutrition. Conclusion: The implementation of stunting prevention prioritizes increasing education to the target group. PHC practitioners in maximizing their functions collaborate with cadres in posyandu and village governments to maximize sensitive interventions.

Kata Kunci : pencegahan stunting, tenaga kesehatan puskesmas, 1000 hari pertama kehidupan, stunting prevention, education, sensitive intervention

  1. S2-2019-418407-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418407-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-418407-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-418407-title.pdf