Intervensi mHealth terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kesertaan KB pada PUS Unmet Need di Kabupaten Sleman: Randomized Controlled Trial (RCT)
DANILA, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D.
2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar Belakang: Potensi mHealth menjangkau masyarakat di negara berkembang terbukti lebih tinggi daripada teknologi dan infrastruktur kesehatan lainnya. Stagnansi capaian program KB di Indonesia beberapa tahun terakhir memerlukan upaya komprehensif namun mengena sasaran. Paparan informasi yang tepat pada wanita usia subur salah satunya telah dilaksanakan dengan aplikasi Skata sebagai pilot project di beberapa wilayah di Indonesia. Kabupaten Sleman sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak dan terpadat di Provinsi DIY menjadi suatu tantangan sekaligus kesempatan tersendiri karena PUS unmet need di provinsi ini terbanyak akibat kekhawatiran atas efek samping alat kontrasepsi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas intervensi mobile Health terhadap pengetahuan dan kesertaan KB pada PUS unmet need di Kabupaten Sleman. Metode: Jenis penelitian eksperimen dengan rancangan randomized controlled trial (RCT). Target populasi adalah PUS unmet need di Kabupaten Sleman, dengan perolehan sampel secara acak pada subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel menggunakan rumus Lemeshow dengan kekuatan uji 80% adalah 207 responden. Penggunaan mobile Health sebagai variabel bebas, dan variabel terikat berupa pengetahuan dan kesertaan KB yang diperoleh dengan wawancara menggunakan checklist. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat (deskriptif), bivariat (chi-square) dan multivariat (regresi logistik) menggunakan STATA versi 13.1. Hasil Penelitian: Analisa McNemar menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan dalam dua kelompok sebelum dan setelah intervensi mHealth (p=0.0002 dan 0.0001). Sementara hasil analisa dengan Chi-square tidak ada hubungan bermakna pada penggunaan mHealth dengan tingkat pengetahuan (p>0.05, RR:1.31, 95% CI: 0.92-1.86), tetapi terdapat hubungan bermakna pada penggunaan mHealth dengan kesertaan KB (p<0.05, RR:1.39, 95% CI: 1.02-1.87). Hasil analisa logistik regresi menunjukkan pengaruh yang bermakna pada penggunaan mHealth terhadap kesertaan KB dengan mempertimbangkan variabel umur (OR 1.86, CI=1.06-3.25). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna pada penggunaan mHealth dan tingkat pengetahuan, meskipun terdapat perbedaan. Tetapi penggunaan mHealth terbukti mempengaruhi kesertaan KB pada PUS unmet need khususnya dengan mempertimbangkan faktor umur.
Background: mHealth has been a potential evidence to approach communities in developing countries rather than other health technology and infrastructure. Low achievement of family planning program in Indonesia during these years need comprehensive action but purposeful. One exposure of information targeting unmet need women has been established previously as pilot project in several areas in Indonesia by Skata application. Sleman District as the biggest and densest population in DIY Province became a challenge and opportunity since unmet need women were mostly concern with negative side-effect of contraceptive methods. Objective: To measure the effectiveness of mHealth intervention to the knowledge level and participation in family planning program among unmet need woman in Sleman District. Methods: An experimental study with randomized controlled trial (RCT) design. The study population was unmet need woman in Sleman District, samples were obtained randomly which meet the inclusion and exclusion criteria. Sample size is 207 participants used Lemeshow formulas with power 0,80. Independent variable was mobile health intervention. Dependent variables were knowledge level and participation in family planning program, obtained by checklist through interview. Data analysis included descriptive statistics, bivariate (chi-Square) and multivariate analysis (logistic regression) by using STATA 13.1. Results: McNemar analysis for pre and posttest knowledge level in both groups indicated significant difference (p=0.0002 and 0.0001). Chi-square analysis showed no significant correlation between mHealth intervention and level of knowledge (p>0.05, RR:1.31, 95% CI: 0.92-1.86) but the correlation of mHealth intervention and family planning participation indicated significant value (p<0.05, RR:1.39, 95% CI: 1.02-1.87). Logistic regression analysis for the proportion of knowledge level in two groups has no significant difference while family planning participation indicated a significant difference between the intervention and the control group with (OR 1.86, 95% CI: 1.06-3.25) by considering age variable. Conclusion: No significant correlation of mHealth utilization to knowledge level, though it showed significant difference. The use of mHealth by considering age groups could be effective way to increase the family planning participation among unmet need women.
Kata Kunci : mHealth, intervensi, keluarga berencana, RCT / mHealth, intervention, family planning, RCT