Potensi Jenis-Jenis Penyusun Hutan Rakyat Berdasarkan Ketinggian Tempat Dan Kearifan Lokal Masyarakat Desa Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Dicky Hardi, Dr.Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc

2019 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan rakyat di Desa Purwobinangun berada pada ketinggian 450-900 m dpl dan mengakibatkan jenis-jenis vegetasi yang tumbuh beraneka ragam. Hal tersebut mengakibatkan volume kayu berdiri, produktifitas Multipurpose Tree Species (MPTS), pemanfaatan di sektor peternakan ataupun dari serapan karbonnya memiliki potensi yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) Potensi volume dari jenis-jenis vegetasi yang tumbuh di Desa Purwobinangun berdasarkan kelas ketinggian tempat, yakni I (597-658 m dpl), II (659-721 m dpl), III (722-783 m dpl), IV (784-845 m dpl) V (846-907 m dpl) dan VI (908-970 m dpl), (2) Indeks Nilai Penting (INP) dan (3) Pengaruh kebudayaan lokal terhadap pemilihan pola tanam di hutan rakyat Desa Purwobinangun. Hasil penelitian ini memberikan informasi sebagai berikut (1) sengon (Falcataria moluccana) menjadi jenis dengan potensi tertinggi pada kelas ketinggian I, III, IV dan V dengan nilai potensi berurutan 207,67 m3/ha; 296,61 m3/ha; 321,34 m3/ha dan 286,25 m3/ha. Sedangkan nangka (Artocarpus heterophyllus) unggul di kelas ketinggian II dan VI dengan nilai potensi 284,76 m3/ha dan 265,07 m3/ha. (2) INP tertinggi pada tingkat pohon, tiang, pancang dan semai berurutan adalah pohon: nangka 35,14%, tiang: sengon 45,16%, pancang: sengon 45,43% dan semai: sengon 38,92%.(3) Sistem Agrosilvikultur dan Silvopasture merupakan pola tanam di Desa Purwobinangun yang berkaitan dengan kebiasaan menanam salak, kopi dan kegiatan di sektor peternakan.

Community forests in Purwobinangun Village are in altitude 450-900 above sea level and based on that result the types of vegetation in there are very high. Based on this, the standing stock volume, the productivity of multipurpose tree species (MPTS), the livestock sector and the carbon sink have a high potential. The purpose of this research is to calculate (1) the volume potential of the types of vegetation in Purwobinangun Village, (2) the Important Value Index and (3) to find out the influence of local culture on the selection of cropping patterns in the community forests of Purwobinangun Village. The research results show the following information : (1) Sengon (Falcataria moluccana) becomes the type with the highest potential in altitude I, III, IV and V classes with sequentially potential values of 207,67 m3/ha; 296,61 m3/ha; 321,34 m3/ha and 286,25 m3/ha. On the other hand, jackfruit (Artocarpus heterophyllus) has the highest potential value in altitude II and VI classes with a potential value of 284,76 m3/ha and 265,07 m3/ha. (2) The highest Important Value Index at the tree level: jackfruit (35,14%), pole level: sengon (45,16%), sapling level: sengon (45,43%) and seedling level: sengon (38,92%). (3) The cropping pattern in the community forest of Purwobinangun village is the agroforestry and silvopasture systems were found which were related to the habit of planting salak, coffee and activities in the livestock sector.

Kata Kunci : agroforestri, ketinggian tempat, potensi volume, Indeks Nilai Penting, kearifan lokal.;agroforestry, altitude, volume potential, Importand Value Index, local wisdom.