SEPSIS SEBAGAI FAKTOR RISIKO GAGAL GINJAL KRONIK PADA ANAK DENGAN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES)
ANINDITYA D. M., dr. Pudjo Hagung Widjajanto, Ph.D, Sp.A(K); dr. Sumadiono, Sp.A(K)
2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINISLatar belakang: Gangguan ginjal merupakan penyebab mayor morbiditas dan mortalitas pasien lupus. Mengenali sepsis sebagai faktor risiko gagal ginjal kronik (GGK) pada anak lupus dapat memandu kita menetapkan strategi preventif untuk memperbaiki luaran. Tujuan: Mengetahui apakah sepsis merupakan faktor risiko GGK pada anak dengan LES. Metode: Studi kasus kontrol dilakukan dengan data sekunder dari rekam medis pasien instalasi anak RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta, Indonesia. Pasien anak yang didiagnosis lupus eritematosus sistemik antara 1 Januari 2013-1 Maret 2018 dimasukkan dalam studi. Sebanyak 60 anak LES dengan GGK diidentifikasi sebagai kelompok kasus dan 50 anak LES tanpa GGK sebagai kelompok kontrol. Dilakukan analisis sepsis sebagai faktor risiko GGK dan hasilnya dinyatakan sebagai rasio odd (OR) dengan interval kepercayaan 95% (IK 95%). Hasil: Sebanyak 110 anak LES dilibatkan dalam penelitian ini, 89%nya adalah perempuan dengan rerata usia saat terdiagnosis 13 tahun dan 82,7% didominasi usia pubertas. Analisis bivariat menunjukkan sepsis merupakan faktor risiko GGK (p = 0,007; OR 3,1; 95% IK: 1,34-7,18). Analisis stratifikasi Mantel Haenszel menunjukkan hanya gangguan jantung yang terbukti sebagai variabel perancu, sedangkan steroid dosis tinggi, jenis kelamin, usia onset saat terdiagnosis, obesitas, gangguan kulit, gangguan mukosa, gangguan paru, gangguan darah, gangguan hepar lien, gangguan muskuloskeletal, dan gangguan sistem saraf pusat tidak terbukti sebagai variabel perancu sepsis terhadap GGK (perubahan OR crude dengan OR MH <10%). Kesimpulan: Sepsis merupakan faktor risiko terjadinya GGK pada anak LES. Kata kunci: sepsis, gagal ginjal kronik, faktor risiko, lupus eritematosus sistemik, anak
Background: Renal disturbance is a major cause of morbidity and mortality in lupus patients. Identification of sepsis as risk factor of chronic kidney disease (CKD) in children with lupus may guide us to establish preventive strategies to improve outcomes. Objective: to identify sepsis as a risk factor of CKD in children with SLE. Methods: A case control study was performed using secondary data from medical records in the pediatrics installation at the Dr. Sardjito hospital, Yogyakarta, Indonesia. Children diagnosed with SLE between 1 January 2013-1 March 2018 were included. Analysis of sepsis as a risk factor of CKD was performed and the result was presented in odds (OR) with confidence interval 95% (CI 95%). Results: Of 110 children with SLE who were included, 89% were female with the mean age at diagnosis was 13 years old and 82,7% patients were dominated by puberty-age patient. Bivariate analysis showed that sepsis was a risk factor for CKD (p = 0,007; OR 3,1; 95% CI: 1,34-7,18). Mantel Haenszel stratification analysis showed that only cardiac disorder was proven to be a confounding variable, while high-dose steroid, sex, age of onset, obesity, skin disorder, mucosal disorders, pulmonary disorders, hematologic disorders, liver and spleen disorders, musculoskeletal disorders, and central nervous system disorders were not proven to be confounding variables (change in OR crude with OR MH <10%). Conclusion: Sepsis is a risk factor of CKD in children with SLE. Keywords: sepsis, chronic kidney disease, risk factor, childhood systemic lupus erythematosus
Kata Kunci : sepsis, gagal ginjal kronik, faktor risiko, lupus eritematosus sistemik, anak