PERUBAHAN PERKEMBANGAN WILAYAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN JALAN TOL (STUDI KASUS: KABUPATEN BREBES, KABUPATEN/KOTA CIREBON, KABUPATEN INDRAMAYU DAN KABUPATEN SUBANG)

SEPTIAN ANDI P, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, M.UP. Ph.D.

2019 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Dampak ekonomi dari infrastruktur transportasi secara umum diterima dalam teori di mana dijelaskan bahwa investasi modal publik termasuk investasi transportasi mempunyai pengaruh yang kuat dan positif pada output ekonomi di tingkat nasional atau negara bagian. Pemerintah Indonesia pada periode 2015-2019 gencar untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya adalah jalan tol Trans Jawa. Setelah beroperasinya jalan tol Trans Jawa wilayah yang berada di jalur pantura Jawa mengalami perkembangan yang berbeda-beda baik dari aspek ekonomi maupun aspek spasial. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perkembangan wilayah dibandingkan antara kondisi sebelum dan kondisi setelah beroperasinya jalan tol dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah setelah beroperasinya jalan tol tersebut. Wilayah yang ditetapkan untuk penelitian adalah Kabupaten Brebes, Kabupaten/Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang. Pembangunan infrastruktur jalan tol di wilayah tersebut berpengaruh terhadap perkembangan wilayah yang berbeda-beda baik dari aspek ekonomi maupun aspek spasial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan desain penelitian multikasus holistik. Pengamatan dilakukan secara eksploratif terhadap perkembangan wilayah setelah beroperasinya jalan tol dengan analisis before after. Pengelompokan hasil temuan untuk mendapat persamaan dan perbedaan antar kasus sehingga didapatkan penjelasan mengenai perkembangan wilayah setelah beroperasinya jalan tol yang komprehensif. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah dianalisis dari konteks dari tiap-tiap kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangungan jalan tol lebih banyak dinikmati oleh wilayah yang merupakan tujuan pergerakan, sedangkan pada wilayah yang bukan merupakan tujuan pergerakan cenderung kurang diuntungkan. Pada wilayah yang merupakan tujuan pergerakan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi cenderung terus mengalami peningkatan, sedangkan pada wilayah yang bukan merupakan tujuan pergerakan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi cenderung melambat. Mahalnya tarif tol yang menyebabkan banyaknya kendaraan truk yang tidak menggunakan jalan tol menunjukkan bahwa tujuan dari pembangunan jalan tol yang akan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan akan mengurangi biaya transportasi sehingga biaya logistik bisa turun belum tercapai. Penelitian ini juga menemukan bahwa jalan tol dapat berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah terutama pada sektor pajak bumi dan bangunan dan perubahan penggunaan lahan di sepanjang koridor nontol dan di sekitar pintu tol. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah setelah beroperasinya jalan tol diantaranya adalah: (1) kelengkapan dan jangkauan fasilitas wilayah; (2) lokasi wisata; (3) lokasi Geografis.

The economic impact of transportation infrastructure is generally accepted in the theory where it is explained that public capital investment including transportation investment has a strong and positive influence on economic output at the national or state level. The Indonesian government in the 2015-2019 period was intensively implementing the construction of toll road infrastructure in various regions in Indonesia, one of which was the Trans Java toll road. After the operation of the Trans Java toll road the area located in the Java coast line experienced different developments from both the economic aspects and spatial aspects. The purpose of this study is to describe the development of the area compared to the conditions before and after the operation of the toll road and identify the factors that influence regional development after the operation of the toll road. The area determined for the study was Brebes Regency, Cirebon Regency / City, Indramayu Regency and Subang Regency. The construction of toll road infrastructure in the region has an effect on the development of different regions from both the economic aspect and spatial aspects. The method used in this study is a case study with a holistic multicases research design. Observations were made exploratively on the development of the area after the operation of the toll road with analysis before after. Grouping of findings to get similarities and differences case to case so that an comprehensive explanation of region development after the operation of the toll road can be obtained. Factors that influence regional development are analyzed from the context of each case. The results of the study show that toll road development is a blessing for some areas which is the destination movement, whereas in areas that are not a destination for movement tend to be less benefited. In regions that are the destination of economic activity movements and economic growth tends to continue to increase, while in regions that are not a destination for economic activity movements and economic growth tends to decrease. The high toll tariffs causing large number of truck vehicles that did not pass the toll roads indicate that the purpose of toll road development will increase connectivity between regions and will reduce transportation costs as well as logistic costs cannot be reached. The study also found that toll roads can influence the increase in local tax revenues, especially in the land and building tax sector and changes in land use along non-toll corridors and around toll gates. Factors that influence regional development after the operation of toll roads include: (1) completeness and coverage of regional facilities; (2) tourist location; (3) geographic location.

Kata Kunci : jalan tol, perkembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi, perubahan penggunaan lahan