Laporkan Masalah

PERSPEKTIF PENGEMBANGAN WISATA ALAM PADA ZONA INTENSIF DI TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI NUSA TENGGARA BARAT

MICHAEL PADMANABA, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Sulthoni, M. Sc., Ir. Chafid Fandeli, MS.

1997 | Skripsi | S1 KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

Pengembangan wisata alam di Indonesia memegang peran penting dalam pembangunan nasional, salah satunya adalah sebagai sumber devisa bagi anggaran pendapatan nasional. Oleh karena itu upaya tersebut harus diarahkan sedemikian sehingga mampu memenuhi tujuan pengembangan seperti yang diharapkan. Penelitian ini mencoba memberikan alternatif pengembangan wisata alam yang mungkin dilakukan pada zona intensif di Taman Nasional Gn. Rinjani dengan tetap mempertimbangkan aspek-aspek ekologis mengingat fungsi utamanya sebagai kawasan konservasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Pairs Methods untuk mengetahui komposisi jenis flora penyusun komunitas, inventarisasi dengan pengamatan langsung terhadap kehadiran satwa, serta penilaian kualitas keindahan lanskap dengan menggunakan kriteria menurut Bueran of Land Management. Sedangkan data yang diperlukan meliputi data primer dari pengamatan langsung di lapangan serta data sekunder yang diperoleh dari instansi yang terkait. Potensi SDA yang terdapat di TNGR meliputi keanekaragaman flora yang terdiri atas 64 jenis pohon dengan enam jenis merupakan jenis penyusun utama komunitas dan 29 jenis tumbuhan bawah, keanekaragaman fauna yang terdiri atas 60 jenis satwa liar dari golongan mamalia, reptilia, amphibia, dan sebagian besar dari golongan aves sebanyak 39 jenis, serta potensi lanskap berupa kenampakan alam yang spesifik dengan kualitas visual bervariasi antara sedang sampai dengan tinggi. Letak geografis TNGR di antara P. Bali dan P. Komodo sebagai dua daerah tujuan wisata yang lebih dulu berkembang dapat dijadikan sebagai faktor pendukung upaya pengembangan sebuah paket wisata regional di masa datang. Hal ini telah ditunjang oleh tingkat aksesibilitas berupa sarana dan prasarana transportasi yang memadai, terdapatnya obyek wisata lain yang berada tidak jauh dari TNGR, potensi wisatawan yang akan memperluas pasar wisata, serta budaya masyarakat atau penduduk asli yang masih dipertahankan keberadaannya sebagai salah satu atraksi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan daya tarik wisata.

Kata Kunci : Pengembangan wisata alam, Zona Intensif

  1. S1-FKT-1997-76529-abstract.pdf  
  2. S1-FKT-1997-76529-bibliography.pdf  
  3. S1-FKT-1997-76529-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FKT-1997-76529-title.pdf