Laporkan Masalah

KAJIAN TENTANG KERENTANAN BEBERAPA JENIS LAMTORO TERHADAP SERANGAN KUTU LONCAT Heteropsylla cubana CRAWFORD DI LABORATORIUM

HAPPY ARIADNE, Ir. Subyanto, MS.

1996 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penelitian ini telah dikerjakan di Laboratorium Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, mulai bulan Oktober 1994 sampai April 1995. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerentanan tanaman lamtoro terhadap kutu loncat H. cubana, dengan cara mengkaji aspek biologik kutu loncat tersebut pada jenis lamtoro KXl dan 636P dibandingkan dengan lamtoro lokal. Sampel penelitian generasi I terdiri atas lamtoro jenis KXl, 636P dan lamtoro lokal yang diinfeksi dengan kutu loncat yang berasal dari alam, masing-masing diwakili oleh 1 pohon dengan ulangan 4 kali. Sedangkan untuk generasi II terdiri atas KXl, 636P dan lamtoro lokal yang diinfeksi dengan kutu loncat yang berasal dari induk yang dipelihara pada KXl, 636P dan lamtoro lokal pada generasi I, masing-masing diwakili oleh 1 pohon dengan ulangan 3 kali. Sampel penelitian diatur dalam rancangan acak sempurna (CRD). Hasil penelitian diuji secara analisis varian dan uji LSD pada tingkat kecermatan 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada generasi I, lamtoro lokal merupakan jenis yang paling rentan terhadap kutu loncat diikuti oleh 636P dan KXl, hal ini diperlihatkan dengan angka fecundity pada KXl 212 butir, pada 636P 258 butir dan pada lamtoro lokal 309 butir; viabilitas telur pada KXl 41,2%, 636P 49,02% dan pada lamtoro lokal 49,09%; kemunculan dewasa pada KXl 16,12%, 636P 45,12% dan pada lamtoro lokal 60,27%. Sedangkan kerentanan lamtoro di laboratorium dengan induk yang dipelihara pada 636P menunjukkan bahwa 636P paling rentan, diikuti oleh KXl dan lamtoro lokal. Kerentanan lamtoro di laboratorium dengan induk yang dipelihara pada KXl menunjukkan bahwa 636P paling rentan diikuti oleh lamtoro lokal dan KXl. Kerentanan lamtoro di laboratorium dengan induk yang dipelihara pada lamtoro lokal menunjukkan bahwa KXl paling rentan, diikuti oleh 636P dan lamtoro lokal. Intensitas kerusakan tertinggi terjadi pada jenis 636P (12,1%), diikuti oleh lamtoro lokal (6,7%) dan terendah adalah KXl (2,1%). Sedangkan uji pembanding menunjukkan bahwa lamtoro lokal merupakan jenis paling rentan, diikuti oleh KXl dan paling resisten adalah 636P.

Kata Kunci : -

  1. S1-FKT-1996-62303-abstract.pdf  
  2. S1-FKT-1996-62303-bibliography.pdf  
  3. S1-FKT-1996-62303-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FKT-1996-62303-title.pdf