KEMAMPUAN KERJA SAPI PERANAKAN ONGOLE DAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN BETINA DALAM MEMBAJAK LAHAN KERING

WIDODO, Ir. Supiyorio, SU

2003 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan kerja sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) betina yang digunakan dalam membajak lahan kering. Enam pasang sapi. PO betina dan enam pasang sapi PFH betina digunakan untuk membajak pada pagi hari antara jam 06.30 sampai jam 10.00, dibagi dalam tiga periode dengan istirahat sekitar 10 menit. Data yang diamati adalah kekuatan tarik ternak, kecepatan berjalan, lebar bajakan, kedalaman bajak, umur ternak, lingkar dada, panjang badan dan data fisiologis tubuh ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi PO mempunyai kemampuan kerja lebih tinggi di banding dengan sapi PFH. Rata-rata output kerja sapi PO dan sapi PFH adalah 0,60±0,12 dan 0,52±0,09 HP, kecepatan berjalan 2,22±0,44 dan 1,93±0,37 km/jam, kekuatan tarik ternak 73,33±4,37 dan 72,08±3,12 kg, kedalaman bajak 15,98±0,99 dan 17,40±1,11 cm, lebar bajakan adalah 38,88±2,74 dan 38,77±3,20 cm. Data fisiologis, untuk pulsus adalah 76,91±9,36dan 79,56±8,91 kali/menit, frekuensi respirasi adalah 32,36±9,18 dan 50,50±19,35 kali/menit dan temperatur rektal adalah 38,08±0,51 dan 38,79±0,51 °C. Hasil analisis statistik menunjukan perbandingan output daya, kecepatan berjalan dan frekuensi respirasi dan temperatur rektal berbeda nyata, sedangkan untuk pulsus berbeda tidak nyata. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan kerja sapi PO lebih baik daripada sapi PFH. (Kata kunci: Sapi PO Betina, Sapi PFH Betina, Kemampuan Kerja, Membajak, Lahan Kering)

This research was conducted to obtain the comparison work ability of Ongole (PO) and Friesian Holstein (PFH) cow grade on ploughing dry land. Six couples PO cows and six couples PFH cows used to plough in the morning at 06.30 to 10.00, devided into 3 periodes with the time of recess ± 10 minutes. The data which noticed is the catlle pulling power, accelery to walk, the wide of plough, the deep of plough, the age of catlle, the circumference of chest, the length of body and phyciology data. The result indicate that PO has high work ability than PFH. The average of output pulling power PO and PFH is 0,60±0,12 and 0,52±0,09 HP, the work accelery 2,22+0,44 and 1,93±0,37 km per hour, the catlle pulling power 73,33±4,37 and 72,08±3,12 kg, the wide of plough is 15,98±0,99 and 17,40±1,11 cm, the deep of plough is 38,88±2,74 and 38,77+3,20 cm. Phyciology data for the pulsus is 76,91±9,36 and 79,56±8,91 times per minutes, the respiration frequency is 32,36±9,18 and 50,50±19,35 times per minutes and temperature rectal is 38,08±0,51 and 38,79±0,51 °C. The analysis statistic result show the comparison of output capacity, the walk accelerate, respiration frequency and temperature rectal is significant, whereas the pulsus is non significant. From this result concluded that the work ability of PO is better than PFH. (Key word: Ongole Cow Grade, FH Cow Grade, Work Ability, Plough, Dry Land)

Kata Kunci : Sapi PO Betina, Sapi PFH Betina, Kemampuan Kerja, Membajak, Lahan Kering