HIJRAH AND ISLAMIC MOVEMENT IN CYBERSPACE: A SOCIAL MOVEMENT STUDY OF ANTI-DATING MOVEMENT #INDONESIATANPAPACARAN
TRIE YUNITA SARI, Dr.Fatimah Husein; Dr. Ratna Noviani
2019 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYATesis ini bertujuan untuk menjelaskan gerakan pemuda Islam yang mengkampanyekan hijrah yang beberapa tahun belakangan tengah berkembang di Indonesia yakni #IndonesiaTanpaPacaran. Gerakan ini menggunakan istilah hijrah (secara harfiah berarti perpindahan ke tempat lain) untuk menyerukan anti-pacaran dan mendorong pemuda Islam untuk beralih ke ta'aruf atau praktik berkenalan dalam Islam sebelum menuju ke jenjang pernikahan. Dengan kata lain, gerakan ini menyerukan pemuda Islam untuk meninggalkan tradisi pacaran. Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis untuk memahami faktor-faktor yang mendukung munculnya dan perluasan gerakan ini. Saya melakukan wawancara dengan pendiri, tim inti #IndonesiaTanpaPacaran pusat dan koordinator gerakan di tingkat regional. Selain itu, saya melakukan observasi di berbagai acara luar jaringan (offline) dan menganalisis beberapa konten di akun media sosial gerakan ini. Dengan mengambil pendekatan dari teori gerakan sosial, tesis ini mengajukan argumen bahwa kemunculan gerakan anti pacaran ini dimotivasi oleh berbagai macam factor yang kompleks dan berkelindan. Gerakan ini mungkin tidak hanya didorong oleh ekspresi kesalehan dan kepentingan ekonomi tetapi juga oleh resistensi terhadap sistem politik. Di samping itu, saya mengidentifikasi bahwa gerakan ini muncul sebagai upaya kelompok konservatif Islam dalam menggulingkan sekularisme di Indonesia. Thesis ini diajukan untuk mengisi kekosongan khasanah pengetahuan dalam studi agama, mengingat fakta bahwa penelitian tentang gerakan pemuda Islam di dunia maya masih kurang mendapat perhatian, meskipun gerakan hijrah disebut legiun dan dapat berkontribusi pada perubahan sosial melalui wacana anti-pacaran.
This study explains a growing Islamic youth movement in Indonesia, #IndonesiaTanpaPacaran or Indonesia without Dating. This movement calls for Hijrah (literally means a movement to another place) from Western dating habits to taaruf or an Islamic practice of getting married without dating among the Muslim millennial. This research employs multiple analysis methods to examine factors that underpin the emergence and expansion of this movement. I conducted interviews with the founder, core team of #IndonesiaTanpaPacaran and coordinator at the regional level as well. Besides, I attended the offline events and I analyzed dozens of posts on social media. Drawing on approach from social movement theory, I argue that various motivations are overshadowed the emergence of this anti-dating movement. This movement may not only be driven by piety and economic interest but also by political contention against existing social-political milieu. This movement emerges as the effort of Islamic conservative group in overthrowing secularism in Indonesia. This study is presented given the fact the research on Islamic youth movement in cyberspace is still lack of attention, despite the so-called Hijrah movement is legion and may contribute to the social change through the anti-dating discourse.
Kata Kunci : Hijrah, Islamic Movement, Taaruf, Anti-dating, Cyberspace