Laporkan Masalah

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA BANDA ACEH DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

FREDDY SAPTA W, Dr.Eng. Purnama B Santosa, S.T., M.App.Sc.

2019 | Tesis | MAGISTER TEKNIK GEOMATIKA

Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang menuntut perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pengertian Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Analytical Hierachy Process (AHP) adalah salah satu metode atau model pendukung pengambilan keputusan yang akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, hirarki adalah suatu representasi dari sebuah permasalahan. Kemiskinan merupakan masalah yang komplek dan multidimensi sehingga metode AHP sangat cocok digunakan untuk melakukan analisis tingkat kemiskinan karena kelebihan dari metode AHP adalah mampu memecahkan masalah yang komplek menjadi hirarki-hirarki yang sederhana hingga menghasil solusi atau alternatif penyelesaiannya. Proses AHP dimulai dengan menentukan permasalahan, kemudian menentukan kriteria dan alternatif pilihan, melakukan penyusunan hirarki tingkat kemiskinan, membuat matriks perbandingan berpasangan dan menentukan bobot setiap kriteria, menghitung bobot dan melakukan pengecekan konsistensi hingga didapatkan nilai prioritas setiap kriteria. Berdasarkan nilai prioritas tersebut ditentukan tingkat kemiskinan yang terdiri dari tiga kelas yaitu fakir miskin, miskin dan rentan miskin. Nilai bobot prioritas paling tinggi merupakan kriteria fakir miskin dan nilai bobot prioritas paling rendah adalah kriteria rentan miskin. Hasil proses analisis AHP divisualisasikan dalam bentuk peta persebaran tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh dalam bentuk titik spasial rumah penduduk Kota Banda Aceh dan kemudian di tumpang susunkan dengan data administrasi dan kepadatan penduduk Kota Banda Aceh sehingga dapat diketahui persebaran tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh dalam bentuk peta persebaran tingkat kemiskinan Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menjelaskan bahwa persebaran tingkat kemiskinan hampir merata di setiap kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh. Kecamatan dengan tingkat kemiskinan paling tinggi adalah kecamatan Ulee Kareng. kemudian tingkat kemiskinan di kelas fakir miskin paling tinggi terdapat di kecamatan Ulee kareng. Tingkat kemiskinan pada kelas miskin paling tinggi terdapat pada kecamatan Kuta alam, dan tingkat kemiskinan pada kelas rentan miskin terdapat pada kecamatan Ulee Kareng. Kemudian kepadatan penduduk berpengaruh dalam hubungannya dengan tingkat kemiskinan, kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi juga memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Kecamatan-kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi seperti Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan Ulee Kareng juga memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi.

Poverty is a social phenomenon that demands serious attention from all parties, both government and society. Definition of Poverty is a situation where there is an inability to fulfill basic needs such as food, clothing, shelter, education, and health. Analytical Hierachy Process (AHP) is one method or decision support model that will describe multi-factor problems or multi-complex criteria into a hierarchy, hierarchy is a representation of a problem. Poverty is a complex and multidimensional problem so the AHP method is very suitable for analyzing poverty levels because the advantages of the AHP method are being able to solve complex problems into simple hierarchies to produce solutions or alternative solutions. The AHP process begins by determining the problem, then determining the criteria and alternative choices, making a hierarchy of poverty levels, making a pairing comparison matrix and determining the weight of each criterion, calculating the weights and checking consistency until the priority values of each criterion are obtained. Based on the priority values determined the poverty level consisting of three classes, namely poor, poor and vulnerable to poverty. The highest priority weight value is the criterion of the poor and the lowest priority weight value is the criteria of poor vulnerability. The results of the AHP analysis process are visualized in the form of a map of the distribution of poverty levels in Banda Aceh in the form of spatial points of Banda Aceh City residents' houses and then overlapped with administrative data and population density of Banda Aceh City so that the poverty rate in Banda Aceh City can be identified map of the distribution of poverty levels in Banda Aceh City. The results of the study explained that the distribution of the poverty rate was almost evenly distributed in each sub-district in the city of Banda Aceh. Districts with the highest poverty rates are Ulee Kareng sub-districts. then the poverty rate in the poorest class is highest in the Ulee Kareng sub-district. The poverty rate in the poorest class is highest in the Kuta alam sub-district, and the poverty level in the poor vulnerable class is in the Ulee Kareng sub-district. Then influential population density in relation to poverty levels, sub-districts with high population density also have high poverty rates. Subdistricts with high population density such as Baiturrahman Subdistrict, Jaya Baru Subdistrict, Kuta Alam District and Ulee Kareng District also have high poverty rates.

Kata Kunci : Kemiskinan, Analytical Hierarchy Process (AHP), Kota Banda Aceh, Tingkat Kerawanan Kemiskinan

  1. S2-2019-404654-abstract.pdf  
  2. S2-2019-404654-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-404654-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-404654-title.pdf