STUDI DIVERSITAS, KOMPOSISI JENIS RUMPUT SERTA PEMANFAATAN SAVANA OLEH SATWA MAMALIA BESAR HERBIVORA DI TAMAN NASIONAL BALURAN
YUYUN INDRADI, Djoko Marsono, Djuwantoko
1996 | Skripsi | S1 KEHUTANANLuas savana Taman Nasional Baluran yang 10.000 Ha merupakan savana terluas di pulau Jawa serta kebanyakan satwa penghuninya termasuk dalam golongan satwa-satwa langka. Penelitian potensi savana Taman Nasional Baluran dirasa sangat penting mengingat kerawanan akan faktor iklim dan perubahannya serta dampak dari aktivitas manusia di sekitarnya yang cenderung menjadi pendorong perubahan lingkungan. Penelitian tersebut di atas, bertujuan untuk : mengeta’nui komposisi kelimpahan dan diversitas jenis rumput penyusun savana ; mengetahui besamya biomassa, produksi hijauan makanan satwa dan utilisasi rumput di savana ; mengetahui pengaruh dan hubungan komposisi, diversitas jenis rumput dan biomassa terhadap/dengan pemanfaatan oleh satwa mamalia besar herbivora. Metode yang digunakan selain pengamatan langsung,. pengambilan sampel di iapangan dengan cara random bertingkat dan teknik " two stage sampling with equal size Data berupa vegetasi selain rumput dilakukan analisis vegetasi dengan cara ” plotless " dan teknik titik perempat. Data-data satwa diambil dengan cara transek sampling dan dilakukan pengamatan perilaku, jumlah satwa dan jumlah kotoran baru satwa. Total luas daerah sampel sebesar 2500 Ha dari intensitas sampling sebesar 20% . Introduksi Acacia nilotica yang dilakukan pihak pengelola sebagai tanaman sekat bakar membawa dampak pembelukaran savana, terbukti dari INPnya paling tinggi di tiga blok sampel (71,977%; 89,7%; 75,358%). Blok Balanan Mesigit tercatat 13 jenis rumput dengan index diversitas tertinggi yaitu 7,344 dan INF tertinggi dimiliki oleh rumput Lamuran yaitu 22,04%. Rata-rata biomassa yang dihasilkan savana Taman Nasional Baluran sebesar 252,36 gr/ m 2 sedangkan produksi hijauan makanan satwanya sebesar 63,976 gr/ m2 dan utilisasi rata-rata 35,6375%. Hasil pengamatan seleksi habitat, Blok Bekol Bama menempati urutan pertama untuk dipilih satwa dengrm Frequency of Occurence (FO) dan Relative Abundance (RA) untuk masing-masing satwa: Rusa (FO:0,5 ; RA:7,9) ; Kerbau (FO.0,4 ; RA:5,1); Brmteng (FO:0,2 ; RA:0,7).
Kata Kunci : Diversitas. Komposisi, Produksi Hijauan Makanan Satwa, Utilisasi, Seleksi Habitat