EVALUASI JARINGAN JALAN HUTAN DI AREAL HUTAN ALAM PRODUKSI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI HPHTI PT ARARA ABADI UNIT MEUBUR, PROPINSI RIAU
Nunung Krisnayanto, Haryanto
1996 | Skripsi | S1 KEHUTANANDa]am rangka menyongsong era pengelolaan hutan yang iestari {Sustainable of Forest Management ), jaringan jaian hutan sebagai unsur PWH, memegang peranan yang sangat penting sebagai salah satu parameter dari pengelolaan hutan yang Iestari. Dalam era pembangunan HTI ini , peranan jaringan jalan hutan sangat membantu kelancaran pembangunan HTI mulai dari penanaman sampai pemanenan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kondisi jaringan jalan hutan di areal HTI dan Hutan Alam Produksi khususnya di PT Arara Abadi Distrik Duri Unit Melibur untuk mengetahui karakteristik jaringan jalan dan trase jalan hutan; faktor yang mempengaruhinya dan kondisi yang optimal dari jaringan jalan tersebut. Metoda yang dipakai dalam mengukur karakteristik jaringan jalan dan trase jalan Berta kondisi optimal jaringan jalan hutan adalah kerapatan jalan (Road Density) diperoleh dari panjang jalan kesehiruhan daJam suatu unit areal produksi dibagi luas unit areal produksi (m/ha), jarak antar jalan (Road Spacing) diperoleh dari lOOOO/ORD, jarak sarad rata-rata (MSD) dan Prosen Pembukaan Areal (E%), proyeksi vertikal dan horisontal trase jalan yang meliputi kelurusan dan belokan. rumus Von Sagebaden untuk mencari ORD.ORS dan biaya total pembuatan jalan dengan penyaradan yang minimum serta Standar Jalan Ekonomis menurut rumus Break Even Point oleh Ellias (1988). Dari perhitungan di peroleh hasil sebagai berikut : untuk areal HTI RD sebesar 17,95 m/ha; RS sebesai- 557,10 m; MSDo sebesar 139,28 m; MSDt sebesar 259,98m dan E% sebesar 53,57% sedangkan untuk areal Hutan Alam Produksi RD sebesar 11,75 m/ha; RS sebesar 851,06m; MSDo sebesar 212,77 m; MSDt sebesar 322,36 m; MSD1 sebesar 155,79 rn dan E5 sebesar 66%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran jaringan jalan lebih merata diareal Hutan alam Produksi karena lebih bisamenjangkau keseluruh areal. Sedangkan karakteristik trase jalan sesuai dengan penelitian proyeksi horisontal dan vertikal sangat dipengaruhi oleh bentuk topografi lapangan. Agar biaya total pembuatan jalan dan penyaradan di areal HTI minimum maka ORD-nya sebesar 20,89 m/ha dengan ORS sebesar 478,73 m , sedangkan untuk areal Hutan Alam Produksi ORD-nya sebesar 16,99 m/ha dengan ORS sebesar 588,50m. Untuk menyeimbangkan antara biaya pemeliharaan, biaya pengangkutan dan biaya pembuatan jalan dipilih jalan yang mempunyai standar kelas jalan tinggi.
Kata Kunci : Evaluasi, optimal, minimum