ZONASI KERENTANAN GERAKAN MASSA DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK DI DESA PASIR PANJANG, KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES, PROVINSI JAWA TENGAH
LEONARDUS SETYO AGUNG GUMELAR, Dr. Wahyu Wilopo, S.T., m. Eng.
2019 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGIDesa Pasir Panjang merupakan salah satu daerah di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes yang telah mengalami kejadian gerakan massa cukup parah, sehingga masyarakat desa memiliki kebutuhan akan peta zonasi kerentanan gerakan massa, sedangkan pada daerah ini belum adanya peta zonasi kerentanan gerakan massa. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat peta zonasi kerentanan gerakan massa berdasarkan parameter yang signifikan berpengaruh menyebabkan kejadian gerakan massa yang didasarkan pada Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Penataaan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. Pada penelitian ini peta kerentanan mengunakan parameter berupa aspek kemiringan lereng, tanah atau batuan, kerapatan pola aliran air dan tata guna lahan yang kemudian parameter-parameter tersebut diolah menggunakan metode regresi logistik menggunakan software SPSS 24 dengan metode analisis binary logistik untuk menentukan parameter mana yang signifikan berpengaruh terhadap kejadian gerakan massa di Desa Pasir Panjang. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa parameter yang signifikan berpengaruh terhadap kejadian gerakan massa adalah parameter kemiringan lereng dan parameter tanah atau batuan. Parameter yang signifikan kemudian diolah untuk menentukkan nilai probabilitas berdasarkan dari titik-titik interpolasi yang telah dibuat untuk dijadikan sebagai dasar dari penentuan zonasi kerentanan gerakan massa. Hasil dari analisis tersebut dibuat peta zonasi kerentanan gerakan massa menggunakan interpolasi kriging. Berdasarkan analisis daerah penelitian dibagi menjadi 3 zona kerentanan gerakan massa yaitu zona kerentanan gerakan massa rendah (52%), zona kerentanan gerakan massa sedang (26%), dan zona kerentanan gerakan massa tinggi (22%).
Pasir Panjang is located in Salem sub-district, Brebes district. It was one of location which had severe landslide. Citizens need a map of landslide susceptibility zones, however it has not been available yet. The goal of this research is to make a susceptibility of landslide based on parameters which can influence significantly the mass movement happening. The parameters are based on Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum No 22/PRT/M/2007 about Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. In this research, parameters used are slope, soil or rocks, density of water flow patterns and land use. All the parameters are integrated and analysed using logistic regression using SPSS 24 and also using binary logistic method to determine which parameters influence significantly of the landslide in Pasir Panjang. Based on the analysed data, the parameters which affect the mass movement are slope and soil or rock. Then, both parameters analysed to estimate the probability of mass movement vulnerability based on the interpolation points. Krigging interpolation method was used in this research. The result of the interpolation is known that there are 3 zones of mass movement susceptibility in Pasir Pajang, they are low susceptibility y zone (52%), medium susceptibility zone (26%) and high susceptibility zone (22%).
Kata Kunci : Gerakan Massa, Regresi Logistik, Zonasi Kerentanan Gerakan Massa