PENGARUH PENAMBAHAN INOKULUM, UMUR PANEN, DAN STERIL1SAS1 TANAH TERHABAP PRODUKTIVITAS KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata)

Mutiaraningsih, Dwi Ardani , Prof. Ir. R. Djoko Soetrisno, M.Sc., Ph.D

2005 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Panelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan inokulum rizobium, unur panen, dan sterilisasi tanah terhadap produktivitas kacang tunggak, Penelitian ini mengikuti rancangan acak lengkap pola faktorial 2x2x2 faktor perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan meliputi umur panen (U) yaitu dipanen umur 60 hari (Ul) dan 70 hari (U2) setelah tanam, sterilisasi tanah (S) yaitu tanah tidak disterilisasi (SI) dan disterilisasi (S2), dan inokulasi (I) yaitu biji yang tidak diinokulasi (II) dan diinokulasi (12). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ul meningkatkan (P<0,01) berat kering akar, berat kering bintil akar, dan persentase bintil akar efektif, sedangkan U2 meningkatkan (P<0,05) produksi biji kering. Sterilisasi tanah (S2) meningkatkan (P<0,05) persentase bintil efektif menurunkan (P<0,01) produksi biji kering dan berat kering bintil akar. Inokulasi (12) meningkatkan (P<0,01) produksi bahan kering (BK) bagian aerial dan berat kering bintil akar. Produksi BK bagian aerial meningkat (P<0,01) dari 27,55g (U1S2) hingga 35,43g/polybag (U2S2), demikian juga persentase bintil efektif dari 18,02% (U2S1) hingga 65,87% (UlSl). Produksi biji kering meningkat (P<0,01) dari 4,58g (U1I2) hingga 14,60g/polybag (U2I2). Berat kering bintil akar meningkat (P

The aim of this study was to know the effect of inoculant addition, harvesting time, and soil sterilization on productivity of cowpea. A 2x2x2 factorials experiment of randomized complete design with three replicates was performed in this study. The three factors of treatments were: harvesting times factor (U) i.e harvested at 60 days (Ul) and 70 days (U2) after plant; soil factor (S) i.e. SI: not sterilized, S2: sterilized; and inoculation factors (I) i.e. II: not inoculated, 12: inoculated. The results showed that Ul increased (P<0.01) dry weight of root, dry weight of root nodule, and percentage of effective root nodule, while U2 increased (P<0.05) dry weight of root. Soil sterilization (32) increased (P<0.05) percentage of effective root nodule, but reduced (P<0.01) dry seed production and dry weight of root nodule. Inoculation (12) increased (P<0.01) dry matter production of aerial part and dry weight of root nodule. Dry matter production of aerial part increased (PC0.01) from 27.55g (U1S2) to 35.43q /polybag (U2S2), likewish percentage of effective root nodule from 18.02% (U2S1) to 65.87% (U1S1). Dry seed production increased (P<0.01) from 4.58g (U1I2) to 14.60g/ polybag (U2I2). Dry weight of root nodule increased (P<0.05) from 0.18g (S2I1) to 0.10q /polybag (S1I2). It can be concluded that the best productivity of cowpea at regosol soil with addition inoculant, when the plant was harvested at 70 days without soil sterilization. (Key Words: Cowpea, Inoculation, Harvesting Time, Soil sterilization, Productivity)

Kata Kunci : Kacang Tunggak, Inokulasi Rizobium, Umur Panen, Sterilisai Tanah, Produktivitas