PELAKSANAAN REVITALISASI EKOSISTEM TESSO NILO DENGAN PENDEKATAN NEGOSIASI SEBAGAI INSTRUMEN RESOLUSI KONFLIK. (STUDI KASUS: TAMAN NASIONAL TESSO NILO)

FRISKI FEBRIYAN, Dr. Riza Noer Arfani M.A

2019 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONAL

Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) memiliki permasalahan klaim lahan dan tidak jarang terjadi konflik antara pihak pengelola Taman Nasional (TN) dengan masyarakat berkepentingan di TNTN. Atas dasar tersebut maka dicetuskanlah program Revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo (RETN) sebagai solusi atas persoalan berlarut-larut di kawasan TNTN. Belakangan diketahui bahwa ada kendala dalam pelaksanaan program yang diidentifikasi dengan masih terjadinya monopoli hutan. Berfokus pada persoalan tersebut, studi ini dilakukan untuk mengetahui mengapa Program RETN terkendala dalam pelaksanaannya dari perspektif negosiasi. Penelitian berjenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pengamatan lapangan berdasarkan data (informasi) tertentu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi di lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat persoalan dan dilema dari pihak tim RETN dikarenakan kurangnya kesiapan pelaksanaan program yang berpengaruh pada proses negosiasi. Sehingga menjadikan proses negosiasi cenderung stagnan. Adapun yang menjadi objek dari pelaksanaan program ini ialah dari pihak tim RETN, masyarakat lokal dan para pemodal (cukong).

The Tesso Nilo Ecosystem Revitalization Program (RETN) as a solution to protracted problems is known to face problems in the process. Encroachment along with its illegal residential area problem have degradated the forest ecosystems. Conflicts occur frequently between the management of Tesso Nilo (TNTN) national park and Society This study is focused on observing these problems with research questions why government negotiations in the RETN program not running effectively. This research is descriptive type with a qualitative approach. The required data are collected through interviews, documentation, and field observation. The result shows that the constraint resolution of the negotiation process in the RETN scheme in the perspective of the protracted social conflict (PSC) have progressed compared to its predecessor programs. However, this success has affected the negotiation process in carrying out RETN support schemes. Thus it gives the impression that this program tends to be stagnant as viewed from a negotiating perspective.

Kata Kunci : Negosiasi, Protracted Social Conflict, Revitalisasi.