PENGARUH PENGGUNAAN TERAK KERING ( DRY SLUDGE ) SEEAGAI PUPUK PADA TANAH MEDITERAN TERHADAP PERTUMBUHAN SEKAI JATI
HERI SANTOSA, Haryono Supriyo
1995 | Skripsi | S1 KEHUTANANTerak kering adalah zat padat hasil pengolahan limbah industri. Menurut hasil analisis di laboratorium, terak kering dari Kawasan Industri Rungkut. Surabaya mengandung beberapa unsur hara dan bahan organik yang cukup tinggi, meskipun juga mengandung beberapa jenis logam berat. Dengan kandungan unsur-unsur hara dan bahan organik yang cukup tinggi tersebut, terak kering dicoba untuk dijadikan salah satu alternatif dalam pemupukan tanaman kehutanan. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian mengenai penggunaan terak kering pada semai jati di rumah kaca Fakultas Kehutanan UGM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terak kering dan tonita tempat pengambilan tanah terhadap pertumbuhan semai jati. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap berblok (Randomized Completely Blok Design/RCBD) dengan metode faktorial, terdiri atas dua faktor, yaitu dosis terak kering dan bonita tempat pengambilan media tanah. Dosis terak kering yang digunakan adalah 0 g, 25 g, 50 g, 75 g, 100 g dan 125 g, per pot(kantong plastik berisi media tanah 0,95 kg) . Media tanah yang digunakan adalah tanah mediteran dari bonita II, III, dan IV KPH Madiun. Parameter yang diukur dalam penelitian ini meliputi tinggi semai, diameter, kekokohan, berat kering, nisbah pucuk akar dan indeks kualitas semai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian terak kering mampu meningkatkan pertumbuhan semai, yang meliputi parameter tinggi, diameter ,berat kering, nisbah pucuk akar dan indeks kualitas semai. Dosis pemupukan terak kering yang optimum adalah .25 g / pot. Bonita tempat pengambilan media tanah ternyata juga berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan semai jati.
Kata Kunci : Pupuk, terak kering, tanah mediteran