ANALISIS FLUKTUASI HARGA INPUT DAN OUTPUT USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN MAGETAN

ISTIAWAN, WIDYA, Prof. Ir. Krishna Agung Santosa, M.Sc., Ph.D

2010 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tampilan pada input dan output fluktuasi harga dan untuk menentukan hubungannya dengan pendapatan peternak pada sapi penggemukan di Kabupaten Magetan, survei dilakukan dengan menggunakan semua 30 peternak sebagai responden. Analisis menggunakan product momen Pearson, korelasi itu menunjukkan bahwa harga ternak potong berkorelasi (P <0,1) dengan harga bakalan, pakan, dan dedak beras. Harga pupuk kandang sapi berkorelasi (P <0,1) dengan harga pakan, dedak padi, ketela, dan bakalan. Semua harga input yang berkorelasi negatif hijauan, bekatul, ketela, dan bakalan (P <0,1), dan dengan konsentrat (P <0,5). Input harga yang berkorelasi negatif dengan pendapatan petani adalah hijauan, konsentrat, brad padi, singkong, bakalan, dan pekerja. Harga output yang berkorelasi positif dengan pendapatan peternak. Rata-rata pendapatan peternak dari sapi penggemukan ditemukan menjadi Rp. 22.711.797 per tahun dengan lima sapi yang dimiliki per periode selama empat periode per tahun. Kata kunci: Harga input-output, Fluktuasi harga, Sapi penggemukan.

To get a view on input and output price fluctuations and to determine their correlations with farms’ income in cattle fattening in the District of Magetan, a survey was conducted using all of 30 farmers as respondents. Using Pearson’s product moment correlation analysis it was shown that slaughter cattle price was correlated (P<0.1) with prices of feeder cattle, forage, and rice bran. Price of cattle manure was correlated (P<0.1) with prices of forage, rice bran, cassava, and feeder cattle. All of the input prices were negatively correlated forage, rice bran, cassava, and feeder cattle (P<0.1), and with concentrate (P<0.5). Input prices which were negatively correlated with farmers’ income were forage, concentrate, rice brad, cassava, feeder cattle, and worker. Output prices which were positively correlated with farmers’ income. Average farmers’ income from cattle fattening was found to be Rp . 22,711,797 per year with five cattle owned per period for four periods per year. Key words: Input –output prices, Price fluctuation, Cattle fattening.

Kata Kunci : Harga input-output, Fluktuasi harga, Sapi penggemukan