TANGGAPAN TOMAT VARIETAS TAHAN DAN RENTAN TERHADAP ASAM FUSARAT DAN FUSARIUM OXYSPORUM F.SP. LYCOPERSICI
Abdul Azis Ambar, Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc.
2010 | Disertasi | S3 Ilmu PertanianAsam fusarat (= AF) merupakan fitotoksin yang dihasilkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (= Fol), penyebab kelayuan pada tomat. Konsentrasi asam fusarat yang toksik menyebabkan kematian tanaman, tetapi konsentrasi yang nontoksik justru membantu mengimbas ketahanan dan menghambat perkembangan patogen. Penelitian ini mengkaji tanggapan struktural dan kimiawi tanaman tomat terhadap konsentrasi berbagai AF dan virulensi Fol. Sembilan isolat Fol yang diperoleh dari tomat sakit dari Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, diuji virulensinya pada tomat varietas Roma (tahan) dan Money Maker (rentan) terhadap Fol. Kandungan AF diukur pada isolat-isolat yang mempunyai virulensi tinggi dengan melakukan ekstraksi menggunakan metode Notz et al., (2002) dan analisis menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Isolat yang menunjukkan virulensi tinggi dan kandungan AF tinggi selanjutnya diseleksi dan ditetapkan satu isolat untuk kajian tomat terhadap perlakuan konsentrasi AF konsentrasi 10, 25, 50, 75, dan 100 ppm. Peligninan, pembentukan kalose dan pembentukan suberin pada jaringan tomat sebagai tanggapan tomat dikaji dengan cara mikroteknik. Pembentukan senyawa fenol sebagai tanggapan kimiawi terhadap inokulasi AF dianalisis menggunakan metode Folin-Ciocalteau (Waterhouse, 1999) dan diukur dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 760 nm. Kedua varietas tomat ditanam dalam polibag berdiameter 25 cm x 30 cm yang telah diisi dengan campuran tanah dan pupuk seberat 1,5 kg. Tanaman tersebut dipelihara di Cakke Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang merupakan daerah endemik penyakit bercak daun Alternaria, Cercospora dan busuk daun Phytophthora pada tomat Tanaman tomat diperlakukan lebih dahulu seperti pada penelitian sebelumnya dan dibiarkan tertular secara alami. Pengamatan dilakukan terhadap masa inkubasi dan persentase penyakit. Hasil seleksi isolat Fol rnenunjukkan bahwa dari 9 isolat Fol yang diperoleh, 4 isolat di antaranya mernpunyai virulensi tinggi, yaitu isolat BC1 (Cikidang, Jawa Tengah), BG3 (Gemplang, Jawa Tengah), EB1 (Baraka, Sulawesi Selatan), dan SS3 (Sidrap, Sulawesi Selatan). Analisis kandungan AF yang dihasilkan 4 isolat tersebut rnenunjukkan bahwa isolat BG3 dan isolat BC1 menghasilkan AF tertinggi, masing-rnasing sebesar 122,33 ppm dan 109,55 ppm. Inokulasi dengan Fol isolat BC1 dan perlakuan dengan AF 10 ppm, 50 ppm, 75 ppm, dan 100 ppm rnemacu pernbentukan lignin, kalose, dan suberin dengan nekrosis jaringan. Perlakuan dengan AF 25 ppm memacu pembentukan lignin, kalose, dan suberin tanpa disertai nekrosis dalam jaringan pada 20 dan 30 hari setelah perlakuan. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa, intensitas penyakit tertinggi pada kontrol adalah Cercospora sp., sedangkan pada perlakuan AF, yang dominan menyerang tomat adalah Alternaria solani dan Phytophthora infestans. Perlakuan dengan AF 25 ppm menyebabkan penundaan masa inkubasi penyakit bercak daun Alternaria dan Cercospora, serta busuk daun Phytophthora baik pada varietas Roma maupun varietas Money Maker selama 4-5 hari.
Kata Kunci : Tanggapan tomat, varietas tahan dan rentan, asam fusarat, Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici