Pusat Pengelolaan Limbah di Berbah Sleman dengan Pendekatan Eksperimental Pragmatis : Shaft Garden
PITA ASIH BEKTI CAHYANTI, Kurnia Widiastuti, S.T., M.T.
2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTURPersoalan limbah masih banyak terjadi di daerah perkotaan, termasuk juga di lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada. Limbah organik dari kegiatan pertamanan, peternakan, dan pertanian di UGM belum dimanfaatkan dengan baik karena fasilitas pengelolaan limbah terutama limbah pertamanan yang berkapasitas hingga 30 ton, hanya dipakai untuk mengolah 5-10 ton limbah saja, sisa dari kapasitas tersebut dibuang ke TPA Piyungan Yogyakarta, sehingga menimbulkan masalah baru pada lingkungan. Maka, munculnya gagasan UGM Swakelola limbah menjadi latar belakang utama atas pusat Pengelolaan Limbah ini. Metode experimental digunakan dalam perancangan untuk menciptakan inovasi pada Pusat Pengelolaan Limbah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengelolaan limbah namun juga sebagai wahana rekreasi dan edukasi. Masalah perancangan pada Pusat Pengelolaan Limbah ini yang pertama adalah (1) Bagaimana sistem yang menarik dalam mengintegrasikan proses biogas dan kompos dengan fungsi rekreasi (2) Bagaimana sistem rancangan dapat menekan pengeluaran biaya operasional bangunan (3) Bagaimana pembagian ruang yang mendukung produktivitas pertanian, peternakan dan pengolahan Dari permasalahan tersebut maka dipilih konsep Shaft Garden sebagai solusi desain dengan transformasi yang pertama adalah (1) Menciptakan atraksi visual dan pengalaman ruang dari pengelolaan biogas dan kompos. Yang kedua adalah (2) Memanfaatkan gaya gravitasi sebagai sistem distribusi utilitas. Dan yang ketiga adalah (3) Menciptakan sekuen ruang sesuai fungsi.
Waste problems still occur in urban areas, including in the campus of Gadjah Mada University. Organic waste from landscaping, animal husbandry and agriculture activities at UGM has not been utilized properly because the facilities will save up to 30 tons, only used to process 5-10 tons of waste, from waste disposed to the Piyungan landfill in Yogyakarta, Changes cause new problems in environment. So, the UGM Swakelola Bill will be the background for the designers of this Park Waste Management. Experimental methods used in the design process to create innovations in Waste Mangement Centre that are not only for managing organic waste, but also for recreational and educational facilities . The are several problems of Waste Management Centre such as (1) How is the system attractive in the biogas and compost process with recreational functions (2) How the system can convert operational costs (3) How is the division of space that supports verification of agriculture, livestock and processing. From that aspect, the concept of Shaft Garden was chosen as a design solution. Therefore the first solutions (1) Creating visual attractions and space experiences from managing biogas and compost. The second is (2) Utilizing style as a utility distribution system. And the opposite is (3) Creating a sequence of spaces according to function.
Kata Kunci : pusat pengelolaan limbah, eksperimental, rekreasi, shaft