PERANCANGAN DAN EVALUASI START-UP INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) TOILET/KAMAR MANDI UMUM WISDOM PARK UGM DILENGKAPI DENGAN MICROBUBBLE GENERATOR NOZZLE DAN AERASI INTERMITTENT UNTUK MENURUNKAN KADAR COD DAN TSS

HANIFAH INDRIASWARI, Dr. Ir. Sri Puji Saraswati, DIC., M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Menurut hasil pemantauan Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, kualitas effluent 41 dari 376 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal yang tersebar di 4 kabupaten dan kota Yogyakarta masih belum memenuhi baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Domestik. IPAL komunal yang dibangun pemerintah tersebut menggunakan sistem pengolahan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Penelitian ini bertujuan untuk merancang, membangun, mengoperasikan serta mengevaluasi IPAL dengan proses baru yaitu lumpur aktif dan aerasi secara intermittent untuk menurunkan kandungan organik air limbah toilet/kamar mandi umum Wisdom Park UGM. IPAL yang direncanakan menggunakan sistem lumpur aktif dengan komponen aerator berupa pompa celup dan microbubble generator (MBG) tipe porous pipe dan orifice sebagai nozzle nya. Aerasi dilakukan secara intermittent guna menciptakan kondisi aerob-anoksik untuk menurunkan kandungan organik air limbah. Hasil dari perancangan yaitu unit-unit IPAL dibangun dari tangki air HDPE 500 liter dan 300 liter dengan debit rencana 0,8 m3/hari. Penggunaan MBG sebagai aerator dapat meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut sebesar 3,2 mg/L. Starting-up IPAL selama 9 minggu dengan variasi waktu on-off aerasi 3 jam : 1 jam menghasilkan efisiensi penghilangan COD dan TSS maksimum 66,102 % dan 56,25% sehingga ada potensi untuk menghasilkan kualitas effluent yang memenuhi baku mutu Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan IPAL Domestik Komunal maupun Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Domestik.

Based on results of the monitoring held by BLH DIY, effluent quality 41of 376 Communal wastewater treatment plant (WWTP) spread in 4 districts and the city of Yogyakarta still not meet the quality standards according to Minister of Environment and Foresty Regulation 68/2016 about Quality Standars of Domestic Waste. Communal WWTP that government built, used Anaerobic Baffled Reactor (ABR). This research aims to design, build, operate and evaluate the WWTP with new procces of activated sludge and intermittent aeration to lower organic content of waste water of the Wisdom Park’s public toilet. WWTP was planned using activated sludge system with submersible pump and porous pipe, orifice type microbubble generator (MBG) as the nozzle for aerator. Then aerated intermittently in order to create the conditions for aerobic-anoxic to lower the content of organic material in the wastewater. The result of the design is that each unit of WWTP was built from 500 liters and 300 liters HDPE water tank with planned discharge of 0,8 m3 per day. Results show that the use of MBG as aerator can increase the Dissolved Oxygen concentration of 3,2 mg/L. Starting-up the WWTP for 9 weeks with on-off aeration time variation of 3 hour : 1 hour, gets maximum efficiency of COD removal 66,102% and maximum efficiency of TSS removal 56,25% so there is prospect to produce effluent quality that meets the quality standards according to Governor of DIY Regulation 7 /2016 about Quality Standars of Domestic Liquid Waste Activities Communal WWTP and also Minister of Environment and Foresty Regulation 68/2016 about Quality Standars of Domestic Waste.

Kata Kunci : microbubble generator, inttermitent aeration, return activated sludge