PENERAPAN METODE CAPM SEBAGAI DASAR PENILAIAN SAHAM OVERVALUED ATAU UNDERVALUED (Studi Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Indeks LQ45 pada Tahun 2016-2018)
DITA FITRI NUR P, Dra. Sufitri, M.M
2019 | Tugas Akhir | D3 MANAJEMENCapital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan suatu bentuk untuk mengestimasikan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. CAPM menjelaskan hubungan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan risiko sistematis dari suatu saham. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan/emiten yang terdaftar pada indeks LQ-45 periode 2016 sampai dengan 2018. Pada Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan metode nonprobabilitas atau purposive sampling. Diperoleh 32 saham yang menjadi sampel pada penelitian ini. Ditemukan 19 saham yang masuk dalam kategori saham overvalued diakarenakan memiliki nilai Ri<E(Ri), sedangkan 13 sisanya merupakan saham yang memiliki nilai undervalued karena memiliki Ri>E(Ri). Saham-saham yang masuk memiliki nilai undervalued patut untuk dipertimbangkan untuk memasang posisi buy.
Capital Asset Pricing Model (CAPM) is a form of estimating the expected return by investors. CAPM explains the relationship between the expected rate of return and the systematic risk of a stock. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. The population taken in this study are all companies/issuers listed on the LQ-45 index for the period of 2016 to 2018. The sampling technique for this study uses a nonprobability method or purposive sampling. 32 stocks were obtained as samples in this study. It was found that 16 stocks included in the overvalued stock category it cause they had Ri<E (Ri), while the remaining 16 were stocks that had undervalued values because they had Ri>E (Ri). The investors can take action to buy to the stocks in the undervalued category.
Kata Kunci : CAPM, Indeks LQ-45, tingkat pengembalian, risiko, undervalued, overvalued.
