KEMUNCULAN ASIAN INFRASTRUCTURE INVESTMENT BANK (AIIB) SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENGARUH EKONOMI POLITIK TIONGKOK DI KAWASAN ASIA
ILHAM FAUZI, Dr. Dedy Permadi
2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALMultilateral development banks (MDB) merupakan institusi yang menyediakan dukungan atau bantuan finansial dan saran profesional untuk berbagai aktifitas pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara berkembang. MDB memainkan peran krusial dalam mendukung pembangunan internasional dan mengeliminasi kemiskinan. Presiden Tiongkok Xi Jinping pertama kali mengusulkan pendirian Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) pada bulan Oktober 2013 di Indonesia. Proposal tersebut diajukan sebulan setelah Xi Jinping mengumumkan Silk Road Economic Belt (SREB) pada kunjungannya ke Kazakhstan, ekonomi terbesar di kawasan Asia Tengah, pada bulan September 2013. Dianggap sebagai salah satu kebijakan Tiongkok paling luar biasa dalam arena ekonomi internasional, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) memberikan panggung kepada Tiongkok dalam perannya di sistem ekonomi internasional sebagai stakeholder yang dominan. AIIB diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memperkecil perbedaan jarak infrastruktur di Asia. Namun tantangan terbesar bagi AIIB adalah dalam memprioritaskan pemilihan proyek sehingga optimal dalam memanfaatkan sumber keuangan dan fungsi yang ada sebagai organisasi yang transparan dan tidak memihak. AIIB ini menjadi penting bagi Tiongkok jika dilihat sebagai "Inisiatif yang dipimpin Tiongkok" bukan "Inisiatif milik Tiongkok" yang menghasilkan keuntungan setara bagi seluruh negara anggotanya sehingga dapat berujung kepada penguatan pengaruh ekonomi Tiongkok di Asia. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu bagaimana AIIB digunakan Tiongkok untuk memperkuat pengaruh ekonomi politik di kawasan Asia dengan menggunakan teori kepentingan nasional dan neo-realisme.
The multilateral development bank (MDB) is an institution that provides financial support or assistance and professional advice for various economic and social development facilities in developing countries. MDB plays a role in supporting international development and eliminating poverty. The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) was first approved by Chinese President Xi Jinping in October 2013 in Indonesia. The proposal was announced after Xi Jinping announced the Silk Road Economic Belt (SREB) on his visit to Kazakhstan, the largest economy in the Central Asia region, in September 2013. Regarded as one of China's most extraordinary policies in the international economic arena, the Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) gave a stage to China in its role in the international economic system as the dominant stakeholder. AIIB is expected to play an important role in minimizing the difference in infrastructure distance in Asia. But the biggest challenge for the AIIB is prioritizing the selection of projects so that it is optimal in utilizing existing financial resources and functions as a transparent and impartial organization. This AIIB becomes important for China if it is seen as a 'China-led Initiative' which is not a 'China-owned Initiative' which generates equal benefits for all its member countries so that it can lead to strengthening the influence of the Chinese economy in Asia. This research intends to find out how the AIIB is used by China to strengthen the influence of political economy in the Asian region by using theories of national interest and neo-realism.
Kata Kunci : Kata Kunci: Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Multilateral Development Bank (MDB) , ekonomi politik, Tiongkok, Xi Jinping, perdagangan, pembangunan, kepentingan nasional, neo-realisme.