Laporkan Masalah

Studi Awal Pendugaan Pencemaran Industri Perak di Desa Mambal, Provinsi Bali Menggunakan Hidroisotop

FIKRI MAHDI, Dr. Ir. Agus Budhie Wijatna, MSi.; Drs. Satrio, M.T.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK NUKLIR

Industri perak merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat yang berada di Desa Mambal. Dalam kegiatannya, industri perak menggunakan logam seperti tembaga (Cu) dan perak (Ag) sebagai bahan campuran pembuatan perhiasan. Dalam pengolahannya terdapat sisa limbah yang mungkin masih mengandung logam tembaga (Cu) dan perak (Ag). Jika sisa limbah pembuangan tidak diolah dengan benar akan mencemari lingkungan industri dan di sekitarnya, khususnya airtanah. Penelitian ini bertujuan menentukan interkoneksi antar airtanah di sekitar industri perak dan menentukan potensi pencemaran akibat dari kegiatan industri perak. Metode yang digunakan dalam penentuan adanya interkoneksi adalah analisis isotop alam D dan Oksigen 18 menggunakan analisis kedekatan nilai. Parameter kimia yang diujikan pada penelitian ini adalah pH, perak (Ag), dan tembaga (Cu) (baku mutu pH 6,5 sampai 8,5, Ag 0,05 mg/L, dan Cu 1,0 mg/L) dan parameter fisis yang diujikan adalah temperatur, TDS, DHL dan TSS (baku mutu temperatur kurang lebih 3 derajat C suhu lingkungan, TDS 1000 mg/L, DHL 2250 mikro S/cm, dan TSS 50 mg/L). Hasil analisis komposisi isotop delta D dan delta Oksigen 18 menunjukkan bahwa dari 15 sampel yang diambil hanya sampel mataair di Banjar Batur Uning (SMA 1), mataair di Banjar Batur Uning (SMA 2), mataair Br. Umah Anyar (SMA 5), sumur bor Nyoman Sugiarta, di Banjar Umah Anyar (SSB 2), dan sumur bor Wayan Bawa, di Banjar Umah Anyar (SSB 3) yang memiliki interkoneksi airtanah dengan rentang nilai rasio isotop delta D negatif 20,9 kurang lebih 1,5 permil sampai negatif 29,7 kurang lebih 1,5 permil, dan rentang nilai rasio isotop delta Oksigen 18 negatif 5,53 kurang lebih 0,19 permil sampai negatif 5,91 kurang lebih 0,27 permil. Hasil analisis kimia dari airtanah yang memiliki interkoneksi menunjukkan belum ada indikasi pencemaran.

Silver industry is one of the livelihoods of the people in Mambal Village. In its activities, the silver industry uses metals such as copper (Cu) and silver (Ag) as a mixture of jewelry making. In the process, there are residual wastes which may still contain metals copper (Cu) and silver (Ag). If the remaining waste disposal is not prperlt treated, it will pollute the industrial environment and its surroundings, especially groundwater. This study aim to determine the interconnection between groundwater around the silver industry and determine the pollution potential due to silver industry activities. In this research, the methods used to determine interconnection were natural isotopic D dan Oksigen 18 analysis with proximity value analysis. Chemical parameter for this research were pH, Silver (Ag), and Copper (Cu) (quality standart of pH 6,5 to 8,5, Ag 0,05 mg/L, and Cu 1,0 mg/L), and physical parameter were temperature, TDS, DHL, and TSS (quality standart of temperature approximately 3 degree C ambient temperature, TDS 1000 mg/L, DHL 2250 micro S/cm, and TSS 50 mg/L). The analysis results of the isotope delta D dan delta Oksigen 18 composition indicates that among 15 taken samples, sampels of sampel spring in Banjar Batur Uning (SMA 1), spring in Banjar Batur Uning (SMA 2), spring in Br. Umah Anyar (SMA 5), drilled well Nyoman Sugiarta, in Banjar Umah Anyar (SSB 2), and drilled well Wayan Bawa, in Banjar Umah Anyar (SSB 3) had groundwater interconnections with a range of isotope ratio values delta D negative 20,9 approximately 1,5 permil to negative 29,7 approximately 1,5 permil and with a range of isotope ratio values isotope delta Oksigen 18 negative 5,53 approximately 0,19 permil to negative 5,91 approximately 0,27âpermil. The chemical analysis result from gourndwaters had interconnection shows no indication of pollution.

Kata Kunci : industri perak, Cu, Ag, D, Oksigen 18

  1. S1-2019-364247-abstract.pdf  
  2. S1-2019-364247-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-364247-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-364247-title.pdf