Laporkan Masalah

Foreign Policy Choices and Domestic Political Constraints of India and Pakistan on Negotiating the Kashmir Dispute: The Failure of Bilateral Talks in 1947-1956, 1962-1963 and 1999-2007

CALEB BENJAMIN HUKOM, Prof. Dr. Mohammad Mohtar Mas'oed

2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Ketegangan hubungan antara India dan Pakistan berpusat pada sengketa di wilayah Kashmir. Lebih dari tujuh puluh tahun, kedua negara tersebut telah menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan sengketa wilayah, mulai dari diplomasi hingga agresi militer. Dengan menganalisa proses dan hasil dari negosiasi (serta pengaruh tokoh yang terlibat), penelitian ini menjelaskan mengapa sengketa di wilayah Kashmir tetap tidak terselesaikan bahkan setelah melalui tiga periode negosiasi bilateral pada tahun 1947-1956, 1962-1963 dan 1999-2007. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif meliputi studi kepustakaan melalui analisis berdasarkan pada buku, jurnal akademik serta berita. Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual Two-Level Games oleh Robert Putnam yang menunjukkan keterikatan antara kepentingan domestik suatu negara dengan kebijakan luar negeri negara tersebut dalam mempengaruhi hasil dari proses suatu negosiasi. Dalam kerangka konseptual tersebut dijelaskan bahwa suatu negosiasi berlangsung dalam dua level; yaitu pada level internasional dengan utusuan diplomatik asing dan pada level domestik dengan pemangku kebijakan. Walaupun isu internasional dinegosiasikan antara utusan diplomatik, pada akhirnya para pemangku kebijakan lah yang memutuskan apakah akan menyetujui atau menolak hasil negosiasi. Penelitian ini berkesimpulan bahwa ketidakberhasilan suatu negosiasi disebabkan oleh ketidaksetujuan parlemen beserta pemangku kebijakan lainnya terhadap hasil negosiasi atau ketidakmampuan para pemangku kebijakan untuk menentukan apakah akan menyetujui atau menolak hasil negosiasi yang disebabkan oleh perpecahan suara, meskipun hasil negosiasi yang ditawarkan dapat dikatakan merupakan yang paling logis dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hal ini (situasi kedua) terjadi pada tahun 2007, dibawah rezim Pervez Musharraf di Pakistan dan pada masa pemerintahan Perdana Menteri Manmohan Singh di India, sehingga kedua negara tersebut patut mempertimbangkan kembali hasil negosiasi yang pernah ditawarkan pada tahun 2007, untuk dijadikan dasar dalam menentukan solusi tetap/permanen.

India and Pakistan's conspicuous tense relations lies central to the Kashmir conflict. For over seventy years the two states have sought out different approaches and methods in attempts to resolve the territorial dispute from diplomacy to military aggression. By means of analysing the processes and outcomes of negotiation (as well as influence of actors involved), the research argues how the disputed territory of Kashmir remains unresolved even after a series of heightened bilateral talks in three different negotiating periods: 1947-1956, 1962-1963 and lastly 1999-2007. The research employs a qualitative research approach, therefore its primary reliance on the analysis of published and written materials such as books, academic journals and news articles. As a conceptual framework, this research applies Robert Putnam's Two Level Games that shows the entanglement between a state's domestic interests and its foreign policies in determining the outcomes of negotiation processes. The conceptual framework argues that negotiations take place in two levels; (1) the international level with foreign negotiating counterparts, and (2) within its domestic constituents. Although international issues are negotiated between diplomatic representatives, ultimately domestic constituents decide whether to accept or reject proposed agreements. The primary findings suggest that negotiations bore no results either due to each parliaments' or other domestic constituents unanimous reluctance to accept proposed agreement or an internal divide within parliament resulting in no actual stance to either accept or reject the agreement, even if the proposal is seemingly the most logical and beneficial for the two disputants. This (the latter of the two) occurred in 2007 under the Pervez Musharraf regime in Pakistan and the prime ministerial term of Manmohan Singh in India, thus the two states should reconsider options for permanent solutions that is similar to the one proposed in 2007.

Kata Kunci : India, Pakistan, Negotiation, Kashmir, Territorial Dispute, Robert Putnam, Two-Level Games

  1. S1-2019-365360-abstract.pdf  
  2. S1-2019-365360-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-365360-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-365360-title.pdf