Laporkan Masalah

Fenomena Gerakan Sosial Baru pada Pilkada DKI Jakarta 2017 (Studi Kasus : Kawal Pilkada, Teman Ahok, dan Gerakan 212)

UMA AMALIA IMANDINI, Ambar Widaningrum, Dr., MA.

2018 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Penelitian ini menjelaskan fenomena gerakan sosial baru yang muncul pada saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Kontestasi yang ada pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mampu mendorong munculnya gerakan sosial baru dari berbagai kelompok masyarakat. Gerakan yang ada tersebut merupakan sebuah upaya dan respon atas isu bersama yang muncul serta bertujuan dalam mengawal proses demokrasi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Gerakan sosial baru yang dimaksud adalah Gerakan Kawal Pilkada, Gerakan Teman Ahok, dan Gerakan 212. Fokus penelitian membahas mengenai bagaimana gerakan muncul, faktor yang mendorong munculnya gerakan, serta aktor yang terlibat didalam gerakan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian menggunakan konsep teori mengenai gerakan sosial baru sebagai pisau analisis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ketiga gerakan yang menjadi fokus penelitian merupakan gerakan sosial baru karena memenuhi syarat yang dimiliki oleh gerakan sosial baru pada umumnya. Gerakan Kawal Pilkada, Gerakan Teman Ahok, dan Gerakan 212 memiliki komponen dasar seperti tindakan kolektif, identitas kolektif, solidaritas, serta organisasi dan jaringan. Masing-masing gerakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda berdasarkan komponen dasar pada gerakan sosial baru. Selain itu, faktor yang mendorong munculnya gerakan serta aktor yang terlibat didalamnya juga sangat beragam dan berbeda antar satu gerakan dengan gerakan yang lain.

This research explains about the New Social Movement that appear during DKI Jakarta Head Election 2017. The contestation in the DKI Jakarta Election 2017 can encourage new social movements from various community groups. This movement as an effort response to the problems that occur as well as those that occur during the election process in DKI Jakarta 2017. The movement referred in this study, namely Kawal Pilkada, Teman Ahok, and 212 Movement. This research has main focus to explains about how the movement form, the factor that stimulate the appearance of the movement, and the actors that involved in movement. The method used by this reaserch is qualitative method with descriptive approach. This research using new social movement’s concept theory and digital democracy as the theoritical framework. Based on the research’s results, it was found that the three movements can be classified as new social movement because that three movements fulfilled the general requirements. Kawal Pilkada Movement, Teman Ahok Movement, and Movement 212 have basic components such as collective action, collective identity, solidarity, and organizations and networks. Each movement has different characteristics based on the basic components of the new social movement. In addition, the factors that encourage the emergence of movements and actors involved in them are also very diverse and different from one movement to another. This research also found that in the democracy digital era, the utilization of the infomation technology become a new characteristics which differentiate new social movements from old social movements.

Kata Kunci : New Social Movement, Kawal Pilkada Movement, Teman Ahok, 212 Movement, Head Election of DKI Jakarta 2017, Digital Democracy

  1. S1-2018-365983-abstract.pdf  
  2. S1-2018-365983-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-365983-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-365983-title.pdf