Syrian Influences toward Lebanon's Internal Conflict Before and After 2008 Doha Agreement

SAHNAZ MELASANDY, Dr. Siti Muti'ah Setyawati, M.A.

2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Setelah sepuluh tahun, walaupun telah diakhiri dengan 2008 Doha Agreement, konflik di Lebanon masih tergolong laten karena penyebab yang mendasarinya tetap ada, menjadikan konflik belum terselesaikan. Dengan menggunakan teori Protracted Social Conflict (PSC) yang dikembangkan oleh Edward Azar, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahwa proses tertentu, yaitu tindakan komunal dan Negara yang berkontribusi pada pola interaksi di antara berbagai sekte di Lebanon, dapat dengan jelas memengaruhi konflik. Selain itu, populasi Lebanon yang beragam tidak secara otomatis menghasilkan situasi konflik, tetapi lebih bergantung pada bagaimana masing-masing kelompok bertindak atas perbedaan tersebut. PSC di Lebanon tetap ada karena berbagai faktor penentu dalam tindakan komunal dan Negara yang mencakup pengaruh dari negara tetangga yaitu Suriah. Oleh karena itu, disarankan untuk mengatasi masalah ini dengan cara transformasi konflik. Lebanon mungkin tidak berada dalam keadaan perang; meskipun itu bukan sesuatu yang bisa dikesampingkan di masa mendatang jika situasinya berlanjut.

After ten years, even if settled by the 2008 Doha Agreement, the conflict in Lebanon is still latent because the underlying causes remain; hence, conflict is unresolved. By using the theory of Protracted Social Conflict (PSC) coined by Edward Azar, this research aims to analyse that certain processes, communal and State actions which contribute to the patterns of interactions among various sects in Lebanon to be specific, could unequivocally alter the outcome of the conflict. Besides, the diverse Lebanese population does not automatically result in a conflict situation, but instead it depends on how each group act upon those differences. The PSC in Lebanon remains due to the various determinants in the communal and State actions that include influences from the neighbour state, Syria. Furthermore, it is suggested to address these issues using conflict transformation. Lebanon may not be in a state of war; although it is not something that can be ruled out in the foreseeable future if the situation continues.

Kata Kunci : Lebanon; consociationalism; protracted social conflict; communal; conflict transformation; Syria; Middle East