Pemanfaatan Abu Sekam Padi sebagai Sumber Silika pada Pembuatan White Mineral Trioxide Aggregate

LENY YULIATUN, Prof. Nuryono, M.S/ Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D

2019 | Tesis | MAGISTER KIMIA

Dalam penelitian ini telah dikaji pembuatan white mineral trioxide aggregate (WMTA) dengan teknik padat menggunakan silika (SiO2) dari abu sekam padi (ASP). Kajian meliputi ekstraksi SiO2 dari ASP dan pengaruh komposisi SiO2 terhadap karakter material dan kuat tekan material. Ekstraksi silika dari ASP menggunakan NaOH dan silika hasil ekstraksi dicuci dengan akuades sampai bebas natrium. WMTA dibuat dengan mencampur SiO2, Bi2O3 (18,0%), CaO dan Al2O3 (2,0%) kemudian campuran dipanaskan pada berbagai temperatur (900, 1000, 1100 oC). Dua bahan sumber silika yaitu ASP dan silika hasil ekstraksi ASP digunakan dan kandungan silika divariasi 15, 20, dan 25% dari persen berat, sedangkan kandungan CaO menyesuaikan. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri FT-IR, XRD, dan pengukuran kuat tekan setelah sementasi. SiO2 hasil ekstraksi ASP bebas natrium diperoleh dengan pencucian 450 mL untuk 6-8 gram hasil ekstraksi. Keberhasilan pembuatan WMTA ditunjukkan oleh puncak pada bilangan gelombang 910 cm-1 pada spektra FTIR yang mengindikasikan adanya ikatan C-S-H, dan puncak C3S, C2S, dan C3A baik sebelum dan sesudah termal pada diffraktogram XRD. Uji kuat tekan tertinggi setelah sementasi selama 1 hari (4,60 MPa) diberikan oleh WMTA dengan menggunakan ASP, pemanasan 900 oC, dan persentase CaO dan SiO2 masing-masing 60% dan 20%.

In this study, the preparation of white mineral trioxide aggregate (WMTA) using a solid technique using silica (SiO2) from rice husk ash (RHA) has been studied. The study included extraction of SiO2 from ASP and the effect of SiO2 composition on material characteristics and material compressive strength. Silica from RHA was extracted using NaOH and washed with distilled water until it was free of sodium. WMTA was prepared by mixing SiO2, Bi2O3 (18.0%), CaO and Al2O3 (2.0%) and the mixture was heated at various temperatures (900, 1000, 1100 derajat celcius). Two silica source materials namely RHA and silica were used and the silica content was varied at 15, 20, and 25% by weight percent, while the CaO content was adjusted. Characterization was carried out by FT-IR spectrophotometry, XRD and measurement of compressive strength after cementation for 1 day. The result of RHA extraction obtained from sodium-free SiO2 after washing with 450 mL of distilled water for 7 gram of extraction results. The success of WMTA preparation is shown by peak at wave number 910 cm-1 in FTIR spectra which indicates the presence of C-S-H and C3S, C2S, and C3A bonds both before and after thermal treatment in XRD data. The highest compressive strength test after cementation for 1 day (4.60 MPa) was given by WMTA using RHA, heating at 900 derajat celcius, and the percentage of CaO and SiO2 60% and 20% respectively.

Kata Kunci : WMTA, silika, abu sekam padi/ WMTA, silica, rice husk ash