The Effectiveness of the Implementation of Malioboro Revitalization Program

INDIRA INDAH INTANI, Ag. Kustulasari 81, S. Pd., M.A.

2019 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Sebagai salah satu objek wisata utama di Yogyakarta, Malioboro telah berubah menjadi daerah yang tidak terorganisir karena dipenuhi oleh pengunjung dan pedagang kaki lima. Untuk memperbaiki masalah ini dan mengembalikan ide ramah pejalan kaki Malioboro, Sultan Hamengkubuwono X yang juga menjabat sebagai Gubernur Yogyakarta menyatakan gagasan untuk merekonstruksi Malioboro. Gagasan ini ditafsirkan ke dalam program revitalisasi Malioboro. Program ini dibagi menjadi empat tahap pembangunan di mana di setiap tahap terdiri dari pengembangan fasilitas dan infrastruktur untuk wilayah Malioboro. Rekonstruksi masif ini membutuhkan waktu lama dan menggunakan dana istimewa dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan dan fokus pada keluaran kebijakan yang merupakan fasilitas dan infrastruktur dalam program. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen, wawancara dan observasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan seperangkat indikator yaitu: a) pencapaian tujuan atau hasil, b) pemanfaatan sumber daya yang akan digunakan telah diputuskan dan dibatasi pada jumlah yang tepat, c) fasilitas, infrastruktur dan layanan yang harus diproduksi dan dibangun telah diputuskan, d) batas waktu program telah ditetapkan dan selesai sesuai rencana, e) prosedur yang harus diambil untuk menyelesaikan program telah dirumuskan dan sebagai standar untuk menjalankan program, f) sistem pemeliharaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemajuan program revitalisasi Malioboro saat ini efektif karena sesuai dengan indikator efektivitas pelaksanaan program.

As one of the main tourist attraction in Yogyakarta, Malioboro has turned into an unorganized area as it is filled with visitors and street vendors. In order to fix this problem and restore the pedestrian friendly idea of Malioboro, Sultan Hamengkubuwono X who also serves as the Governor of Yogyakarta stated the idea to reconstruct Malioboro. This idea was interpreted into the revitalization program of Malioboro. The program was divided into four stages of development where in each of the stages consisted of the development of facilities and infrastructures for the Malioboro area. This massive reconstruction takes a long time and uses privilege funds from the national government. Therefore, this research was aimed to analyse the effectiveness of the implementation and focus on the policy output that are the facilities and infrastructures in the program. The methods employed in this research were the document analysis, interview and observations. The data collected was analyzed with a set of indicators that are: a) the achievement of goals or outcomes, b) resources utilization that will be used has been decided and limited at the right amount, c) facilities, infrastructures and services that must be produced and built have been decided, d) the time limit of the program has been set and it finishes according to the plan, e) the procedures that must be taken to complete the program have been formulated and as the standard to run the program, f) maintenance system. The result of this research showed that the current progress of Malioboro revitalization program was effective since it fit the indicators of program implementation effectiveness.

Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Efektivitas, Revitalisasi, Malioboro.