PERSILANGAN AYAM KAMPUNG JANTAN BERBAGAI TIPE JENGGER DENGAN AYAM PETELUR TERHADAP PERFORMA INDUK

STEFANIE SILVIA, Ir. Dyah Maharani, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM. ; Prof. Ir. Wihandoyo, M.S., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Salah satu upaya perbaikan mutu genetik adalah dengan melakukan persilangan. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki mutu genetik dengan mengetahui kinerja reproduksi ayam betina layer yang disilangkan dengan pejantan ayam kampung dengan tipe jengger yang berbeda yang meliputi berat telur, fertilitas, daya tetas dan berat tetas. Penelitian ini dilakukan di Adijaya Unindo Perkasa Semanu, Gunungkidul pada bulan Oktober hingga Desember 2018 dengan menggunakan 40 ekor ayam kampung jantan dan 320 ekor ayam betina layer. Ayam kampung pejantan dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan tipe jengger yang terdiri dari jengger single, pea, rose dan walnut. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 pejantan. Ayam kampung pejantan dipelihara dalam 1 kandang dengan betina layer dengan perbandingan jantan:betina 1:8. Ayam tersebut dipelihara dalam kandang semi-cloused house yang dijaga suhu dan kelembabannya. Pakan dan minum disediakan secara ad libitum. Untuk melihat perbedaan antar persilangan dengan tipe jengger berbeda dilakukan analisis variansi dengan pola searah, apabila hasilnya berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Persilangan ayam kampung jantan berbagai tipe jengger dengan ayam betina layer menunjukan rata-rata berat telur 62,94±4.68, rata-rata berat tetas 42,86±3,33, rata-rata fertilitas 96,30±3,65 dan rata-rata daya tetas 84,14±8,09. Rata-rata berat telur, berat tetas, fertilitas dan daya tetas dari berbagai jenis tipe jengger menunjukkan nilai yang berbeda nyata (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ayam dengan tipe jengger single memiliki berat telur dan berat tetas yang lebih besar serta memiliki fertilitas tertinggi dari ayam dengan tipe jengger lainnya. Daya tetas terbaik dimiliki oleh ayam dengan tipe jengger walnut.

One of the ways to improve genetic quality is by crossing. The aim of this study was to determine the reproductive performance of layer hens crossed with native chicken males with different types of combs. This research was conducted at Adijaya Unindo Perkasa Semanu, Gunungkidul in October to December 2018 using 40 male chickens and 320 layer chickens. The male of native chickens were grouped into 4 groups based on comb type consisting of single, pea, rose and walnut combs. Each group consists of 10 males. The chickens were kept in 1 cage with sex ratio 1:8 between male and female. The chickens were raised in a semi-cloused house which was maintained by temperature and humidity. Feed and drink were provided in ad libitum. The variables observed were egg weight, hatch weight, fertility and hatchability. The analysis of variance (anova) with one-way was performed order to show the different of reproductive performance was due to the comb types, if the results were significantly different then continued with the Duncan test. The crossing of native chicken males with different type of combs with layer hens showed an average of egg weight 62.94 ± 4.68, average of hatch weight 42.86 ± 3.33, average of fertility 96.30 ± 3.65 and average of hatchability 84.14 ± 8.09. As a results, egg weight, hatch weight, fertility and hatchability showed significantly different in every comb type (P <0,05). In conclusion, single comb type had the greatest egg weight, hatch weight and fertility than other types of chicken combs. The best hatchability is performed in chickens with walnut comb.

Kata Kunci : Egg weight, fertility, hatchability, hatch weight, layer, local chicken