Ga naar Indie: Migrasi Orang Eropa di Hindia Belanda 1931-1937

ANSHARI AL HAZMI, Dr. Umi Listyaningsih, M. Si.

2019 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Orang Eropa telah datang dan pergi dari Hindia Belanda sejak abad ke-16. Perkembangan ekonomi komoditas ekspor di Hindia Belanda seperti pertambangan dan tanaman perkebunan pada abad ke-19 dan ke-20 meningkatkan jumlah orang Eropa yang datang ke Hindia Belanda. Sebuah peristiwa krisis ekonomi dunia yaitu Depresi Besar terjadi pada akhir dekade 1920-an hingga dekade 1930-an. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pola persebaran migrasi orang Eropa ke Hindia Belanda pada tahun 1931-1937; (2) mengidentifikasi dan menganalisis hubungan dari keadaan ekonomi daerah-daerah di Hindia Belanda terhadap tingkat migrasi orang Eropa ke daerah tersebut; dan (3) mengidentifikasi dan menganalisis keberadaan faktor migrasi lain di luar kondisi ekonomi. Data kuantitatif mengenai migasi orang Eropa dan kondisi ekonomi yaitu nilai ekspor dan impor daerah-daerah di Hindia Belanda dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui pola persebaran serta hubungan antara migrasi dan kondisi ekonomi yang nilainya berbeda-beda di daerah-daerah di Hindia Belanda. Kajian literatur mengenai keadaan politik dan lingkungan fisik dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh lain jika kondisi ekonomi tidak berhubungan dengan migrasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jumlah migrasi orang Eropa ke Hindia Belanda mengalami penurunan pada awal dekade 1930-an dan kenaikan pada pertengahan dekade tersebut dengan tujuan utama migrasi adalah wilayah Jawa; (2) kondisi ekonomi daerah dan kebijakan ekonomi di Hindia Belanda memiliki hubungan dengan jumlah migrasi orang Eropa ke daerah tersebut; dan (3) tidak ditemukan kondisi politik atau lingkungan fisik yang mempengaruhi migrasi orang Eropa selama periode penelitian. Hasil ini menunjukkan bahwa migrasi dan kebijakan yang mempengaruhi migrasi pada masa Depresi Besar di Hindia Belanda berbeda dengan yang terjadi pada masa krisis ekonomi akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.

History has recorded travels of Europeans to the Dutch East Indies since the 16th century. The development of export-based economy such as in mining and estate agriculture during the 19th and 20th centuries contributed to the increase of the number of Europeans coming to the Indies. A global economic crisis (the Great Depression) happened in late 1920s and much of the 1930s. This research aims to (1) describe the migration of Europeans to the Indies during the year of 1931-1937; (2) identify and analyze the relationship between the economy of different regions in the Indies and their respective rate of European migration; and (3) identify and analyze another factor other than economy. Numerical data regarding European migration and the export and import economics of regions in the Dutch East Indies were analyzed using qualitative measures to find the distribution and relationship between them. Literature analysis over political and physical environment during the period was conducted to identify whether there was another possible contributor to the pattern of migration if there was no connection found between it and the economic factors. This research shows that (1) the amount of European migration to Dutch East Indies went to a decline in the early 1930s and a rise in the mid-1930s with Java as the main destination; (2) different economic conditions between the regions and economic policies issued by the colonial government both contributed to the pattern of migration to the regions; and (3) no link was found between political or physical environment and migration of Europeans to the Indies in this period. These outcomes also suggest that migration during the Great Depression years and government policies that affected it in the Dutch East Indies were different than those of the economic crises in late 1990s Asia and in the early 21st century.

Kata Kunci : Migrasi, orang Eropa, ekspor, impor, Depresi Besar, Hindia Belanda