FENOLOGI KEMUNCULAN BUNGA DAN BUAH PADA SEPULUH AKSESI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) INTRODUKSI DARI ANGOLA

ABDUL FATAH AL M, Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P., Nanang Supena, S.P., M.P.

2019 | Skripsi | S1 PEMULIAAN TANAMAN

Karakter ideal suatu tanaman diperlukan guna kepentingan perakitan bahan tanam unggul. Salah satu yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan tanam yaitu karakter umur panen yang cepat pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini mempelajari dan menggambarkan tentang tahapan fenologi fase generatif pada tanaman kelapa sawit introduksi Angola dengan tujuan untuk mendapatkan genotipe dengan karakter umur panen cepat. Identifikasi dilakukan pada 10 Aksesi Angola yang ditanam di kebun Adolina, PTPN 4, Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Setiap tahap fase generatif tanaman kemudian dideskripsikan menurut skala BBCH. Fase tersebut meliputi bunga belum dikenal (tahap 501), bunga betina/jantan pecah seludang (tahap 601), bunga jantan anthesis/betina muda reseptik (tahap 607) dan tandan matang panen (tahap 807). Data selisih hari antar fase diambil dari data sekunder dari bulan Mei 2016-Juni 2018, dan 3 bulan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan selisih hari antar fase tercepat terdapat pada Aksesi AGO102 tipe buah Nigrescens dengan umur fase perkembangan bunga betina hingga tandan panen 220,1 hari, sedangkan untuk tipe Virescens terdapat pada nomor Aksesi AGO058 dengan selisih hari 204,3 hari.

The ideal trait of a plant is needed for the purpose of developing hybrid planting material. The shorter harvesting time of oil palm planting material is required. This research described about the phenology stages of generative phase in the introduced of Angola palm oil plants to obtain genotypes with fast harvesting time trait. Identification was carried out on 10 Angola Accessions planted in Adolina site, PTPN 4, Serdang Bedagai, North Sumatra. Each stage of generative phase of the plant was described according to the BBCH scale. The phase includes unknown flowers (stage 501), rupture flower (stage 601), anthesis male/receptive young female (stage 607), and ripe harvesting bunches (stage 807). The data consisted of the secondary data from May 2016 to Maret 2018 and the primary data that were collected for three months (April-June 2018) by direct observation in the field. The result showed the shortest stage offlowering time to the harvesting bunches was found in AGO102 accessions with Nigrescens fruit type (220.1 days,) while for the Virescens type was found in AGO058 with the day (204,3 days).

Kata Kunci : Kata kunci : karakter, umur panen, skala BBCH, fase pembungaan