Peran Paguyuban Kalijawi dalam Community-Based Slum Upgrading Berbasis Modal Sosial di Bantaran Sungai Gajahwong dan Winongo, Yogyakarta
ANINDHIYA THIFAL P S, Drs. Suparjan, M.Si
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANPembelokan kepentingan terkadang terjadi di daerah perkotaan yang berimplikasi terhadap bekurangnya lahan permukiman bagi masyarakat. Hal ini mengakibatkan timbulnya kawasan kumuh atau slum area yang salah satunya bisa dilihat di kawasan bantaran sungai. Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat bantaran Sungai Gajahwong dan Sungai Winongo khususnya kaum perempuan menginisiasi berdirinya Paguyuban Kalijawi dengan didampingi oleh Arsitek Komunitas Yogyakarta. Tujuan dari didirikannya Paguyuban Kalijawi adalah untuk menciptakan warga berdaya berbasis community-based slum upgrading. Berangkat dari fenomena tersebut mengantarkan penelitian ini untuk melihat keberhasilan Paguyuban Kalijawi dalam memberdayakan masyarakat bantaran sungai. Dasar yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah konsep pemberdayaan dan teori modal sosial sebagai pisau analisis untuk mendalami kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Paguyuban Kalijawi dan melihat bagaimana kapasitas masyarakat yang tergabung di dalamnya. Rumusan masalah mayor yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Bagaimana Paguyuban Kalijawi berhasil dalam melakukan program pemberdayaan masyarakat bantaran Sungai Gajahwong dan Winongo berbasis modal sosial dalam kaitannya dengan community-based slum upgrading di Yogyakarta" Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Fokus penelitian berada pada anggota Paguyuban Kalijawi secara khusus dan Paguyuban Kalijawi secara umum. Informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan teknik purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Paguyuban Kalijawi dalam memberdayakan masyarakat bantaran Sungai Gajahwong dan Sungai Winongo dapat dilihat berdasarkan empat aspek yaitu sustainability, kesetaraan gender, partisipatif dan pengembangan modal sosial. Paguyuban Kalijawi berhasil memberikan wadah bagi masyarakat bantaran sungai khususnya kaum perempuan untuk terlibat dalam proses pembangunan secara partisipatif. Nilai-nilai modal sosial menjadi bekal dalam pelaksanaan proses pemberdayaan karena sudah melekat di masyarakat. Kata Kunci : Community-based slum upgrading, Partisipatif, Modal sosial
Diversion of importance sometimes occur in urban areas which lead implications to the reduction of society as residential land. This condition results in the emergence of slum area, which examples can be seen in riverbank area. Related to this, people who live in Gajahwong and Winongo riverbank especially the women initiate the establishment Paguyuban Kalijawi assisted by Architect Community Yogyakarta. The establishment goal of Paguyuban Kalijawi is to construct empowered citizen with community-based slum upgrading basis. According to this phenomenon, this research is conducted to measure how success Paguyuban Kalijawi in term of empowering riverbank society. The basis used in conducting this research are empowerment concept and social capital theory as main tools analyst to deepen empowerment activity by Paguyuban Kalijawi and to measure the society capacity involved in this community. The major problem statement used in this research is "How Paguyuban Kalijawi maintain success in empowering riverbank Gajahwong and Winongo society with capital social basis in relation to community-based slum upgrading in Yogyakarta?" The method used in this research is qualitative method with descriptive qualitative approach. The main focus research lies on Paguyuban Kalijawi member in particular and Paguyuban Kalijawi member in general. Meanwhile the informants in this research are chosen using purposive technique. The result of this research shows that successful index of Paguyuban Kalijawi in empowering Gajahwong and Winongo riverbank society can be measured through four aspects, sustainability, gender equality, participative and capital social development. Paguyuban Kalijawi successfully provides place for riverbank society, especially the women to get involved in development process participatively. The social capital values become the main component in doing empowerment processes because it has already rooted in the society. Keywords : Community-based slum upgrading, Participative, Social capital
Kata Kunci : Community-based slum upgrading, Partisipatif, Modal sosial