Perbedaan Perubahan Warna Resin Komposit Nanohibrid Polimerisasi Sinar dan Polimerisasi Sinar dilanjutkan dengan Panas setelah Perendaman dalam Obat Kumur

SAFIRA ANANDYA, drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Sp. KG.(K)., Ph. D

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Perubahan warna pada restorasi resin komposit merupakan salah satu alasan penggantian restorasi resin komposit. Perubahan warna dapat terjadi karena perlekatan zat warna yang salah satunya berasal dari obat kumur. Obat kumur memiliki kandungan air sebagai pelarut utama dan komponen zat pewarna yang akan menyebabkan perubahan warna pada resin komposit. Polimerisasi sekunder dengan menggunakan panas dan tekanan meningkatkan derajat konversi resin komposit, sehingga stabilitas warna lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan warna pada resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dan resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dilanjutkan dengan panas setelah perendaman dalam obat kumur. Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok resin komposit nanohibrid yaitu 8 diskus dipolimerisasi dengan sinar dan 8 diskus dipolimerisasi dengan sinar dilanjutkan dengan panas melalui oven. Spesimen resin komposit direndam didalam saliva buatan pada suhu 37 derajat Celcius selama 24 jam. Pengukuran warna awal dilakukan menggunakan chromameter. Setelah itu spesimen resin komposit direndam didalam obat kumur selama 12 jam. Pengukuran warna akhir bertujuan untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada masing-masing kelompok, menggunakan metode CIE L*a*b. Hasil analisis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perubahan warna antara resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dan resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dilanjutkan dengan panas setelah perendaman dalam obat kumur dengan signifikansi 0.000 (p<0.05). Perubahan warna yang lebih kecil terjadi pada resin komposit polimerisasi sinar dilanjutkan dengan panas (delta E =9,99) dibandingkan dengan resin komposit polimerisasi sinar (delta E =20,24). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan perubahan warna resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dan resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dilanjutkan dengan panas setelah perendaman dalam obat kumur dan perubahan warna yang lebih kecil terjadi pada resin komposit nanohibrid polimerisasi sinar dilanjutkan dengan panas.

Discoloration is one of the reasons of composite restoration replacement. Discoloration can occur due to the attachment of staining agent; for example, mouthwash. Mouthwash contains water as the main solvent and also contains staining agent. The use of secondary polymerization using light and heat will increase the degree of conversion and lead to a higher color stability of composite resin. The purpose of this study is to determine the difference between the discoloration of nanohybrid composite resin polymerized by light and nanohybrid composite resin polymerized by light followed by heat after being immersed in mouthwash. Sixteen samples of composite resin were divided into two groups. The first group was nanohybrid composite resin that were polymerized using light cure and the second group was nanohybrid composite resin that were polymerized using the light cure and then followed by the secondary polymerization using heat through the oven. The composite resin specimens were then immersed in artificial saliva at 37 derajat celcius for 24 hours. After that the samples were measured using the chromameter to determine the initial color, and then were immersed in mouthwash for 12 hours. Final color measurement was conducted to determine the color changes of each group. The measurement was done using CIE L*a*b method. The result of the analysis using the unpaired t test showed that there was a difference between the discoloration of nanohybrid composite resin polymerized using the light cure and nanohybrid composite resin polymerized using the light cure and then followed by heat with the significance of 0.000 (p<0.05). The color change which occured in nanohybrid composite resin polymerized using the light cure followed by heat (delta E =9,99) was lower than in nanohybrid composite resin polymerized using the light cure (delta E =20,24). The conclusion of this study was there is a difference between the discoloration of nanohybrid composite resin polymerized using the light cure and nanohybrid composite resin polymerized using light and followed by heat after being immersed in mouthwash and lower discoloration occur in nanohybrid composite resin polymerized using the light cure and followed by heat.

Kata Kunci : resin komposit nanohibrid, polimerisasi sinar, polimerisasi panas, perubahan warna,nanohybrid composite resin, light polymerization, heat polymerization, discoloration