STRATEGI PENGHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN DI KAMPUNG NELAYAN TAMBAK LOROK, KELURAHAN TANJUNG MAS, KECAMATAN SEMARANG UTARA
SEPTI PURNAMA SARI, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHKampung Nelayan Tambak Lorok merupakan perkampungan nelayan padat penduduk di pesisir Kota Semarang dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Nelayan di Tambak Lorok dalam menjalankan aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh musim. Aktivitas penangkapan dilakukan selama musim puncak dan sedang. Sementara pada musim paceklik, kegiatan melaut menjadi berkurang karena sering terjadi badai dan gelombang yang besar. Kondisi ini memberi pengaruh terhadap kondisi penghidupan rumahtangganya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui kondisi aset nelayan mandiri dan nelayan juragan di Kampung Nelayan Tambak Lorok, (2) menganalisis strategi penghidupan nelayan mandiri dan nelayan juragan di Kampung Nelayan Tambak Lorok dalam menghadapi musim paceklik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data sekunder, dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan membagi nelayan menjadi 2 kelompok, yaitu nelayan mandiri dan nelayan juragan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 33 responden, terdiri dari 30 nelayan mandiri, dan 3 nelayan juragan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah nelayan yang berstatus sebagai nelayan mandiri memiliki proporsi lebih banyak dibandingkan dengan nelayan yang berstatus juragan. Nelayan mandiri masih memiliki keterbatasan pada penguasaan aset dibandingkan dengan nelayan juragan. Nelayan mandiri memiliki penguasaan aset rendah hingga sedang, sementara nelayan juragan memiliki penguasaan aset antara sedang hingga tinggi. Sebagian besar nelayan masih menggunakan strategi survival (67%), diikuti strategi konsolidasi (24%), dan strategi akumulasi (9%). Nelayan mandiri menggunakan strategi survival dan konsolidasi, sementara nelayan juragan menggunakan strategi akumulasi.
Kampung Nelayan Tambak Lorok is a densely populated fishing village on the coast of Semarang City and directly adjacent to the Java Sea. Based on the administrative area, Kampung Nelayan Tambak Lorok is located in Tanjung Mas, which has the largest number of fishermen in Semarang reaches 2345 people. Fishermen in Tambak Lorok when doing activities are influenced by the season. Fishing activities are carried out during peak season and middle season. Meanwhile in famine season, fishing activities become less because there is often storms and large waves. This condition affects the conditions of household livelihood. The purposes of the research are: (1) understanding the condition of the assetts of independent fishermen and skipper fishermen in Kampung Nelayan Tambak Lorok, (2) analyzis the livelihood strategies of independent fishermen and skipper fishermen in Kampung Nelayan Tambak Lorok during the famine season. The data used in this research include primary data, secondary data, and observation. The sampling technique is purposive sampling with the fisherman divide into 2 groups, independent fishermen and skipper fishermen. The samples taken were 33 respondents, consisting of 30 independent fishermen and 3 skipper fishermen. The analysis used comparative descriptive analysis. The research result show that fishermen with status of independent fishermen have a greater proportion than fishermen with status of skipper. The independent fishermen still have limitations on controlling assets than the skipper fishermen. Independent fishermen have low to moderate assets, while skipper fishermen have moderate to high assets. Most fishermen still use survival strategies (67%), followed by consolidation strategy (24%), and accumulation strategies (9%). Independent fishermen use survival and concolidation strategy, while skipper fishermen use accumulation strategy.
Kata Kunci : nelayan, aset, strategi penghidupan, Tambak Lorok