Sejarah Strategi Pertahanan Militer di Hindia Belanda 1920-1942

AHMAD RAMADHAN, Drs. Machmoed Effendhie, M. Hum.

2019 | Skripsi | S1 SEJARAH

Sistem peperangan yang berkembang di Hindia Belanda merupakan salah satu kisah sejarah militer yang dinamis. Perkembangan ini dimulai sejak era Daendels yang mencoba menilai dan menempatkan suatu sistem peperangan yang kompleks bagi pertahanan Hindia Belanda, khususnya Jawa. Namun pada dekade-dekade selanjutnya, sistem peperangan ini kemudian berubah menuju arah pasifikasi dengan tujuan menghadapi kekuatan politis yang muncul dari Bumiputera dan secara terang-terangan menantang otoritas para penguasa kolonial di Hindia Belanda. Setelah pasifikasi kurang lebih tercapai di awal abad ke-20, masalah lainnya muncul. Secara mengejutkan ancaman dari luar wilayah Hindia Belanda yaitu negeri yang sedang meluaskan imperialismenya, Kekaisaran Jepang menjadi ancaman selanjutnya. Pada kurun modern saat itu, Hindia Belanda sebagai negeri koloni besar di tengah koloni Asia Tenggara lain dipaksa untuk melakukan modernisasi di berbagai sektor kemiliteran mereka. Reaksi dari arah perkembangan sistem peperangan ini menjadi tolak ukur bagi suksusnya pertahanan Hindia Belanda dan masa depan kepentingan kolonialisme Belanda di kepulauan ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari pengumpulan sumber, verifikasi, dan interpretasi. Hasil-hasil dari penelitian tadi kemudian diolah menjadi historiografi. Arsip-arsip yang digunakan sebagian besar berupa arsip-arsip dari Indische Militaire Tijdschrift, terbitan berkala terbatas dalam kalangan militer KNIL ( Koninklijk Nederlandsche-Indies Leger ) pada 1920 hingga 1942. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pola dari sistem peperangan yang diterapkan KNIL di Hindia Belanda. Pola-pola pemikiran yang berkembang dalam personel-personel KNIL menjadi dasar bagi perubahan secara kontinu pada strategi, taktik, dan doktrin yang diacu. Perubahan-perubahan ini menjadi titik lepas landasnya doktrin peperangan KNIL yang bersifat pasifikasi dalan negeri koloni itu dan menjadi bersifat pertahanan regional yang mencoba resisten terhadap ancaman dari luar negeri.

The developing war system in the Dutch East Indies is one of the dynamic military history stories. This development began since the Daendels era which tried to assess and place a complex system of warfare for the defense of the Dutch East Indies, especially Java. But in the following decades, this system of warfare then turned towards pacification with the aim of confronting the political forces that emerged from Bumiputera and openly challenged the authority of Colonial rulers in the Dutch East Indies. After pacification was more or less reached in the early 20th century, other problems arose. Surprisingly the threat from outside the Dutch East Indies, namely the country that was expanding its imperialism, the Empire of Japan, became the next threat. During the modern period, the Dutch East Indies as a large colony in the middle of other Southeast Asian colonies were forced to modernize in their various military sectors. The reaction from the direction of the development of the warfare system became a benchmark for the success of the defense of the Dutch East Indies and the future interests of Dutch colonialism in the islands. This study uses a historical research method consisting of source collection, verification, and interpretation. The results of the study were then processed into historiography. The archives used are mostly in the form of archives from Indische Militaire Tijdschrift, periodicals limited to the KNIL military (Koninklijk Nederlandsche-Indies Leger) in 1920 till 1942. The results of this study indicate a change in the pattern of the warfare system applied by the KNIL in the Dutch East Indies. The patterns of thought that developed in KNIL personnel became the basis for continuous change in the strategies, tactics and doctrines that had referred to. These changes became the point of taking off the passive KNIL warfare doctrine in the colony's country and becoming a regional defense that tried to resisted from abroad threats.

Kata Kunci : Sistem peperangan, Strategi, Taktik, Doktrin, Traktat, Invasi.